POLEMIK Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Terawan & Vaksin Merah Putih yang Siap Diproduksi Massal
Polemik Vaksin Nusantara yang Dikembangkan Terawan, Vaksin Merah Putih Siap Diproduksi Massal
Sebelumnya, Peneliti utama vaksin Nusantara untuk uji klinis tahap dua, Kolonel Jonny, menjelaskan tahapan riset terhadap vaksin Nusantara.
Dia menyebut vaksin Nusantara menggunakan sampel darah manusia sebagai bahan penelitian.
"Vaksin lain tidak ada yang diambil darah, jadi ini bedanya. Karena vaksin ini diambil dari sel tubuh kita sendiri," kata Jonny di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Peneliti akan mengambil sel darah putih untuk dibiarkan selama lima hari.
Setelah itu, sel tersebut dipadukan dengan protein berjuluk 'S' dari sampel virus covid-19.
Vaksin Merah Putih Siap Produksi Masal
Beda dengan vaksin Nusantara, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyebut, vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) dapat diproduksi massal mulai awal tahun 2022.
"Harapannya sudah bisa diproduksi secara massal pada awal tahun 2022," ujar Penny saat konferensi pers Vaksin Merah Putih secara virtual, Jumat (16/4/2021).
Ia mengatakan, vaksin dengan platform inactivated virus ini menjadi vaksin pertama yang akan diproduksi massal, lantaran kini telah memasuki tahapan uji praklinik atau uji pada hewan.
Jika lolos uji praklinik maka dilanjutkan ke tahapan uji klinik I,II, dan III dengan target penyelesaian 2021.
"Sekarang dalam tahapan yang sudah masuk praklinik dengan platform inactivated virus. Kemudian nanti masuk uji klinik. Targetnya kuartal 2021 selesai kerja," jelas Penny.
Penny mengatakan, vaksin Merah Putih dari Unair bermitra dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Untuk itu sesuai prosedur keamanan dan efektivitas pembuatan vaksin, pihaknya terus mendampingi produksi massal tersebut.
"Kami juga sedang mendampingi PT Biotis Pharmaceuticals supaya bisa memenuhi Good Manufacturing Practice (GMP) dan Good Laboratory Practice (GLP). Ini akan dipenuhi dalam beberapa bulan ke depan. Jadi itu harapan kita ya," kata perempuan berhijab ini.
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman akan segera menyerahkan seed atau bibit vaksin Merah Putih kepada Bio Farma untuk diproses lebih lanjut.
Kepala LBM Eijkman Prof Amin Subandrio mengatakan, saat ini pihaknya memasuki tahapan akhir dalam pengembangan bibit vaksin Covid-19 berbasis protein rekombinan itu.