Piala Menpora 2021

Viking Persib Bandung Minta Polisi Tindak Tegas Suporter Anarkis, Herru Joko: Kami Mengutuk Keras

Aksi tidak terpuji itu ditengarai karena kegagalan Persib meraih gelar juara Piala Menpora 2021.

Editor: Kambali
KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA
Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Herru Joko. 

TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG - Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Herru Joko, mengutuk keras aksi anarkistis yang dilakukan oleh sejumlah oknum bobotoh di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.

Aksi tidak terpuji itu ditengarai karena kegagalan Persib meraih gelar juara Piala Menpora 2021.

Mereka meluapkan kekecewaan dengan turun ke jalan dan melakukan tindakan anarkistis.

Klub berjulukan Maung Bandung itu gagal meraih gelar juara Piala Menpora 2021 setelah kalah dengan agregat 1-4 (0-2 dan 1-2) dari Persija Jakarta di laga final yang berlangsung dalam dua leg.

Kejadian penyerangan di Graha Persib terjadi tepat sesuai pertandingan final leg kedua Piala Menpora 2021, Minggu, 25 April 2021 malam WIB.

Baca juga: Gara-gara Ulah Suporter Persija dan Persib, Polri Kaji Ulang untuk Keluarkan Izin Liga 1

Sekitar ratusan orang menyerbu gedung kantor manajemen Persib itu.

Di sana, mereka memaki-maki dan kemudian melempari gedung dengan suar dan batu.

Herru mengaku sangat kecewa dengan tindakan tersebut.

Menurut dia, semua bobotoh kecewa dengan kekalahan Persib.

Hanya, hasil minor tersebut tidak seharusnya dilampiaskan dengan aksi anarkistis.

Sebagai suporter, seharusnya mereka bisa lebih dewasa dalam memaknai kekalahan yang diderita oleh tim kesayangannya.

"Pasti kami mengutuk keras. Tidak boleh anarkistis begitu.

Saya tahu mereka kecewa, tetapi semua pecinta Persib juga kecewa.

Mereka tidak perlu bertindak anarkistis begitu," kata Herru saat dihubungi wartawan, Senin, 26 April 2021.

Baca juga: Farshad Noor Terdepak dari Persib Bandung, Rene Alberts: Dia Tidak Sesuai dengan Tolak Ukur Saya

Herru pun meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan pengusutan lebih lanjut dan melakukan tindakan tegas kepada pelaku aksi anarkistis tersebut.

Menurut dia, tindakan yang dilakukan oleh oknum bobotoh itu sudah masuk dalam ranah kriminal sehingga harus ditindak tegas.

"Yang pasti seharusnya bisa ditindak tegas. Sebab, ini kan sudah masuk ranah kriminal," kata Herru.

Lebih lanjut, Herru memastikan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam aksi itu.

Dia sudah melakukan koordinasi dengan seluruh distrik VPC di Bandung untuk memastikan apakah ada atau tidaknya anggota VPC yang terlibat.

"Tadi sudah saya telepon semua pengurus. Tidak ada keterlibatan Viking. Kami simpati sama kejadian kemarin, kami mengutuk keras, sudah tidak musim begitu, ya harus ditindak tegas," kata Herru.

Baca juga: Alasan Persib Bandung Tolak Sesi Jumpa Pers Usai Kalah dari Persija di Final Piala Menpora

Baca juga: UPDATE dan Ulasan Persib Vs Persija, Menang 2-1 Leg Kedua, Macan Kemayoran Juara Piala Menpora 2021

Aksi anarkistis yang dilakukan oleh oknum bobotoh itu tidak hanya menyasar Graha Persib.

Mereka juga melakukan sweeping dan pengrusakan terhadap sejumlah kendaraan berpelat "B" Jakarta.

Nahasnya, keluarga dari kiper Persib Aqil Savik turut menjadi korban dari aksi tersebut.

Mobil yang ditumpangi oleh kakak perempuan Aqil menjadi bulan-bulanan oknum bobotoh.

Aqil menuturkan, kakak perempuannya itu sampai mengalami trauma karena kejadian tersebut.

Pihak keluarga Aqil pun berencana membawa kejadian tersebut ke jalur hukum.

"Kalau kondisi sekarang sudah membaik, tetapi masih ada trauma karena kan digeromboli, diteriaki, dimaki-maki.

Sudah dicoba membuat laporan ke polisi, kita tunggu prosesnya," kata Aqil.

"Kalau kerusakan, dilihat dari video, ya mobil dilempari.

Kaca dicoret, kepentok, mobil bagian belakang sempet nabrak karena kaget ngerem," kata dia. (*)

Baca berita Piala Menpora 2021

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketua Viking Persib Minta Polisi Tindak Tegas Oknum Bobotoh Anarkis.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved