KKB Papua
Warga Berseragam Militer Papua Nugini Klaim Dukung KKB, KBRI Port Moresby Imbau WNI Tak Terprovokasi
Soroi Eoe MP mengatakan, pernyataan sekelompok masyarakat Papua Nugini dalam video itu merupakan tindakan kriminal.
TRIBUN-BALI.COM - Sebuah video viral menayangkan sekelompok warga berseragam militer Papua Nugini menyatakan dukungan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Tak hanya itu, mereka juga terlihat menenteng senjata api yang mengklaim dari Provinsi East Sepik.
Namun, pihak militer Papua Nugini membantah, bahwa mereka anggota angkatan daratnya.
Terkait viralnya video tersebut, pemerintah Indonesia dan Papua Nugini melakukan investigasi.
Baca juga: Satu Anggota KKB Papua Penembak Bharada I Komang Wiranata Tertembak Aparat
Pihak pemerintah Papua Nugini menyebut, sekelompok warga itu telah melakukan makar.
Pemerintah Papua Nugini khawatir ada potensi ancaman keamanan dari kelompok tersebut.
Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Papua Nugini Soroi Eoe MP mengatakan, pernyataan sekelompok masyarakat Papua Nugini dalam video itu merupakan tindakan kriminal.
Selain itu, Panglima Angkatan Bersenjata Papua Nugini Mayor Jenderal Gilbert Toropo menegaskan, pernyataan kelompok tersebut tidak mewakili masyarakat atau angkatan bersenjata Papua Nugini.
Toropo bahkan menyatakan tindakan kelompok tersebut dapat dikategorikan sebagai makar, karena mengklaim membentuk pasukan bersenjata di luar Angkatan Bersenjata Papua Nugini.
Ia mengatakan, pemerintah Papua Nugini akan melakukan penindakan hukum terhadap para pihak yang terlibat dalam video tersebut.
Pemerintah Papua Nugini pun telah menugaskan pejabat dan aparat berwenang untuk melakukan investigasi di wilayah East Sepik.
Tanggapan pemerintah Indonesia
Sementara itu, pemerintah melalui Duta Besar RI untuk Papua Nugini, Andriana Supandy meminta warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Papua Nugini tidak terprovokasi dengan video tersebut.
Andriana menyatakan, hubungan RI dan Papua Nugini selama ini terjalin dengan baik.
"Hubungan baik bilateral kedua negara terus meningkat seiring dengan komitmen dari pemerintah kedua negara untuk menjunjung tinggi perjanjian saling menghormati, persahabatan, dan kerja sama yang ditandatangani pada 1986," demikian keterangan KBRI Port Moresby, dikutip dari Antara, Sabtu 15 Mei 2021.
Baca juga: Prajurit Kopassus Terlibat Baku Tembak yang Tewaskan 2 Anggota KKB Papua