Penyalahgunaan Narkotika di Karangasem Meningkat, BNNK Gencarkan Sosialisasi

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu mengalami peningkatan di Kabupaten Karangasem, Bali, selama pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Karangasem, Kompol AA. Gde Mudita, saat menggelar acara program pemberdayaan masyarakat anti narkoba, Kamis 27 Mei 2021.

Menurut data BNNK Karangasem, kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani Kepolisian Resort (Polres) Karangasem mengalami peningkatan tiap tahun.

Tahun 2019, kasus terkait narkoba yang ditangani Polres Karangasem sebanyak 12 kasus.

Baca juga: Pastikan Tak Terpapar Narkoba, Personel TNI AD di Bali Jalani Tes Urine

Sedangkan tahun 2020 naik menjadi 18 kasus.

Di tahun 2021 hingga bulan Mei sudah mencapai 18 kasus.

"Untuk kasus narkotika yang sudah diasimilasi oleh lapas setiap tahun pasti ada. Tahun 2019, ada 33 orang kasus narkotika yang diasimilasi. 2020 sebanyak 23 orang, serta 2021 sebanyak 49 orang. Mereka semua masih pendampingan,"ungkap AA. Gde Mudita.

Berdasarkan pemetaan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Karangasem lumayan tinggi.

Terbanyak di Kecamatan Kubu.

Masih menjadi atensi di dalam penyalahgunaan barang haram.

"Berdasarkan pemetaan, peredaran narkoba terbanyak di Kecamatan Kubu. Petugas akan terus mengawasinya dan mengedukasi,"janjinya.

Naiknya kasus penyalahgunaan narkotika karena minim kesadaran serta pengetahuan bahayanya narkotika.

Untuk menekan kasus penyalahgunaan narkotika di Karangasem, BNNK Karangasem telah membentuk beberapa program.

Diantaranya, memberi edukasi tentang bahaya mengonsumsi narkotika terhadap remaja dan siswa.

Baca juga: Tak Bisa Pulang ke Negaranya Karena Pandemi, WNA Italia Terlibat Peredaran Narkoba di Badung

"BNNK Karangasem lebih gencar melakukan sosialisasi bahaya narkotika. Petugas menyasar warga, remaja tergabung dalam seka teruna - teruni hingga siswa di sekolah. Pencegahan dan pemberdayaan warga terus dilakukan,"tambah AA. Gde Mudita.