Berita Denpasar
Satu Keluarga Tiba-tiba Ingin Malukat, Ibu dan Anak Terseret Ombak di Campuhan Denpasar
Dua anggota keluarga Griya Ambengan, Banjar Ujung meninggal terseret ombak saat malukat di Campuhan Pantai Tangtu
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Keinginan untuk malukat datang dari Ida Ayu Indah Wedaswari.
Sebenarnya, Indah akan malukat bersama temannya, namun berhalangan sehingga ayah dan ibu yang ikut.
“Yang turun ke air cuma mereka berdua, sementara ajik (Ida Bagus Gede Made Mariana) tidak ikut karena sedang sakit dan tidak boleh kena air laut,” tutur Gusde.
Menurut Gusde, saat kejadian ada delapan orang juga yang turun ke air untuk malukat.
Indah yang pertama diseret air, kemudian ditarik oleh sang ibu.
Namun nahas ombak yang saat itu sedang tinggi menggulung mereka berdua.
Semua orang panik dan setelah mendapat kabar, Gusde bergegas meminta bantuan ke rekan-rekannya.
Kira-kira 25 menit setelah kejadian ibu dan anak ditemukan pada jarak 200 meter dari tempat kejadian. Yang pertama kali ditemukan sang ibu.
“Bantuan sudah dilakukan secara maksimal. Ada Balawista, BPBD bekerja dengan keras. Pasir pantai sudah masuk ke hidung Indah, sementara ibunya hanya kemasukan air,” kata Gusde.
Setelah kejadian tersebut, kedua jenazah dibawa ke RS Dharma Yadnya lalu disemayamkan di rumah duka.
Suami dan ayah korban Ida Bagus Gede Made Mariana masih syok dan belum bisa ditemui.
Baca juga: SOSOK Dayu Indah Korban Terseret Ombak di Campuhan, Lulusan Trisma yang Dikenal Pintar & Ulet
Pekerja yang Ulet
Di mata keluarga, Ida Ayu Indah Wedaswari merupakan sosok yang ulet.
Selain ulet, Dayu Indah juga tekun belajar sehingga ia masuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) lewat jalur PMDK.