Serba serbi

Nilapati, Konsep Menuju Kosong dalam Hindu Bali, Nama yang Meninggal Tidak Boleh Disebut Lagi

Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, menjelaskan tentang makna upacara nilapati di Bali.

Tribun Bali / Putu Supartika
Prosesi pembakaran jenazah - Nilapati, Konsep Menuju Kosong dalam Hindu Bali, Nama yang Meninggal Tidak Boleh Disebut Lagi 

Oleh karena itu, biasanya orang yang meninggal. Bila telah melakukan upacara Nilapati. Maka nama sewaktu mereka masih hidup, tidak boleh disebut-sebut atau dipanggil-panggil lagi. 

Baca juga: Meninggal Dunia karena Salah Pati, Ini Tata Cara Upacara Pitra Yadnya dalam Hindu Bali

"Karena beliau sudah dijadikan nol. Atau menyatu dengan Brahman. Maka beliau disebut Bhatara Hyang Guru," jelas ida. 

Sedangkan dalam lontar Tattwajnana, disebutkan bahwa Bhatara Guru identik atau sama dengan Siwa yang artinya Brahman. "Ini berarti telah manunggalnya Atman dengan Brahman," imbuh beliau. 

Sebab pada dasarnya umat Hindu di Bali percaya bahwa untuk pencapaian akhir dari agama Hindu. Bukan terbatas pada swargha (surga) tetapi lebih tinggi lagi, yaitu Moksa. 

"Hal ini sesuai dengan tujuan agama Hindu yaitu Moksartam Jagathita ya ca iti Dharma. Kebahagiaan lahir batin baik dunia dan akhirat," imbuh beliau. (*)

Artikel lainnya di Serba serbi

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved