Berita Bali

Meminta Jabatan, Ini Kisah Pura Dalem Pangembak Denpasar

Pura Dalem Pangembak, adalah satu diantara pura yang sangat populer di Bali untuk malukat.

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Jero Mangku Made Ranten saat berdiri di Gedong Suci di Pura Dalem Pangembak - Meminta Jabatan, Ini Kisah Pura Dalem Pangembak Denpasar 

Sementara di area kedua, bungkak nyuh gadang akan diminum setelah pamedek selesai malukat dan sembahyang.

“Biasanya bungkak nyuh gadang (hijau) ini untuk membantu menghilangkan atau meringankan penyakit,” jelasnya.

Prosesinya di area kedua adalah menaruh banten, malukat, lalu sembahyang.

Agar tak terlalu lelah, Jero Mangku Made Ranten dibantu oleh beberapa pemangku yang resmi telah diekajati.

Baca juga: Satu Keluarga Tiba-tiba Ingin Malukat, Ibu dan Anak Terseret Ombak di Campuhan Denpasar

Apalagi ia ngayah seharian penuh, khususnya saat ada rahinan suci Hindu Bali.

“Sekarang karena pandemi agak sepi yang tangkil, kalau dulu saya bisa di pura sampai jam 4 pagi,” tegasnya.

Mulai dari ngastawayang banten, hingga menyiram pamedek yang akan malukat.

Dengan satu tarikan nafas, jero mangku ini langsung menyiram kuat air berbarengan dengan bacaan mantra.

Ia juga menjelaskan, bahwa di area panglukatan pertama ada banyak ancangan atau pepatih para bhatara yang malinggih di sana.

Ada ancangan buaya putih, macan gading, dan lain sebagainya.

Selain Ida Bhatari Ratu Ayu Manik Mas Maketel.

Ada pula palinggih Ida Bhatara Ratu Gede Nusa Dalem Peed.

“Kalau Ida Ratu Ayu Manik Mas Maketel, memang dirupakan cantik,” katanya.

Jero mangku juga mengingatkan, bagi pamedek agar tidak lupa membawa pakaian pengganti.

Untuk pakaian, kata dia, tidak ada yang khusus yang penting rapi dan sopan saja.

Serta memakai kamen serta selendang.

Sementara itu, ketika pujawali yang jatuh setiap Purnama Kadasa.

Jero mangku mengatakan bahwa ia tidak menerima pamedek untuk malukat.

Kalau datang untuk muspa atau sembahyang saja boleh.

“Kemudian Galungan juga, agar tidak malukat karena saya ingin area pura disucikan,” ujarnya.

Jero mangku menjelaskan, ada kisah mistis setiap Sasih Kalima.

Yaitu terkadang ada bayangan hitam dan penampakan lainnya di area pura.

Ini menandakan bahwa para beliau masuk ke area pura.

Terkadang pula tercium bau-bau yang tidak biasa.

Baca juga: Cerita Pengunjung yang Malukat di Pura Tirta Sudamala Bangli, Rasakan Panas Padahal Airnya Dingin

Demikian keramatnya pura ini, sehingga membuat banyak balian yang datang untuk meminta kawisesan.

“Kalau di area peleburan yang malinggih adalah Ida Bhatara Ratu Niang Sakti,” ujarnya. (*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved