Berita Denpasar

UPDATE Keracunan Desinfektan WBP Lapas Perempuan Denpasar, Sisa Satu Orang Yang Masih Dirawat

warga binaan Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar yang sempat keracunan desinfektan dan dirawat di RSUP Sanglah Denpasar, kondisinya mulai membaik.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Situasi IGD RSUP Sanglah, Jumat 11 Juni 2021 - Warga Binaan Lapas Perempuan Denpasar yang Keracunan Bertambah Menjadi 19 Orang 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Update kondisi belasan pasien warga binaan Lapas Perempuan Klas IIA Denpasar yang sempat keracunan desinfektan dan dirawat di RSUP Sanglah Denpasar, kondisinya mulai membaik.

Hal tersebut disampaikan oleh, dr. I Made Mulyawan, Sp. B-KBD, selaku Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah pada, Senin (14 Juni 2021). 

"Untuk update terkini pasien yang mengalami keracunan disinfektan, sebagian besar pasien sudah menjalani rawat jalan, hanya ada 1 pasien yang masih dirawat di ruangan rawat Inap Ruang Leli. Hari ini (Senin) sebenarnya ada 3 pasien yang masih, namun 2 pasien sudah diperbolehkan pulang, dan hanya 1 pasien masih perlu mendapat perawatan," ungkapnya. 

Dan terkait dengan satu pasien yang masih dalam perawatan menurutnya kondisinya masih stabil. Meski demikian, pasien ini memang masih perlu mendapat pengawasan.

Karena seperti diketahui, orang yang keracunan itu, biasanya mengalami pada permasalahan sistemik yang menimbulkan komplikasi terutama pada ginjal. 

WBP Lapas Perempuan Denpasar Oplos Desinfektan dan Minuman Kemasan, 1 Orang Tewas, 20 Dirawat

Oplos Disinfektan dengan Minuman Kemasan, 20 WBP Lapas Perempuan Denpasar Dirawat, 1 Meninggal

Lebih lanjutnya ia juga mengatakan, untuk tingkat depresi yang diakibatkan permasalahan ini bervariasi.

Secara psikologis, ada yang merasa tidak nyaman, dan ada juga mengalami permasalahan cukup berat, yang perlu dilakukan penanganan komprehensif terkait adanya penyakit lain. 

"Beda pasien yang sudah pulang dengan yang masih dirawat, kondisi dari fungsi ginjal akibat dari obat obat campuran yang mengakibatkan keracunan itu menyebabkan gangguan fungsi ginjal sehingga masih perlu dilakukan satu pengawasan," tambahnya.

Hingga saat ini, dikatakannya, pasien yang meninggal, hanya satu orang, pasien yang meninggal tersebut datang pada hari pertama pukul 15.30 wita.

Saat itu menurutnya, kondisi pasien saat tiba di RSUP Sanglah, sudah sangat parah, sehingga tidak dapat tertolong lagi.

"Kondisinya sudah parah sekali. Fungsi ginjalnya sudah tidak dapat ditolong lagi," imbuhnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved