Berita Banyuwangi

TMMD 111 Dimulai, Di Banyuwangi TNI Bangun Jalan dan Jembatan

Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 tahun 2021 resmi digelar.

Surya/Haorrahman
TMMD 111 Dimulai, Di Banyuwangi TNI Bangun Jalan dan Jembatan 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 tahun 2021 resmi digelar.

Ratusan tentara diterjunkan untuk pengabdian kepada masyarakat.

Kurang lebih selama 30 hari ke depan.

Di Banyuwangi, pembangunan jembatan sepanjang 18 meter sebagai sasaran utama.

Baca juga: Tim Kemenkeu Apresiasi Berbagai Program Pemulihan Ekonomi Banyuwangi di Masa Pandemi

Selain itu juga dibangun akses jalan sejauh 854 meter.

Renovasi mushalla dan hunian warga tak layak huni juga akan dilakukan.

Pembukaan TMMD ini dilakukan serentak di beberapa Kabupaten/Kota yang secara simbolis digelar di Gresik.

Sementara di Banyuwangi, kegiatan pembukaan digelar secara daring di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa 15 Juni 2021.

Hadir dalam acara pembukaan itu, Komandan Korem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti, Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto dan Asisten Pemerintahan, Sih Wahyudi.

Komandan Korem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan, TMMD 111 di Banyuwangi menargetkan pembangunan jembatan sepanjang 18 meter sebagai sasaran utama.

Selain itu juga dibangun akses jalan sejauh 854 meter.

Renovasi mushalla dan hunian warga tak layak huni juga dilakukan.

Lokasi jembatan dan jalan yang dibangun berada di Desa Kebaman, Kecamatan Srono.

Jembatan itu menghubungkan beberapa desa dan tiga kecamatan berbeda.

Di antaranya Kecamatan Srono, Muncar dan Cluring.

"TMMD ini adalah program terpadu yang melibatkan banyak unsur. TNI, Pemerintah dan masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan status desa dengan sasaran pembangunan fisik dan non fisik," katanya.

Baca juga: Bertemu Bupati Banyuwangi, BBWS Brantas Dukung Penyediaan Air Bersih di Kawasan Kaki Gunung Ijen

Dijelaskan Kolonel Irwan Subekti, untuk personel yang diterjunkan, TMMD 111 ini melibatkan beberapa satuan.

Selama 30 hari ke depan, seluruhnya akan menetap dan tinggal bersama di rumah-rumah masyarakat.

Sebab itu, penting untuk menciptakan suasana kebersamaan dan memiliki jiwa humanis dari masing-masing personel TMMD.

"Ada satuan dari Korem, Kodim, Kostrad, Sipur, Yonkav dan lainnya. Selain itu kami juga melibatkan pemerintah setempat dan juga masyarakat sendiri," katanya.

Sementara, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menilai jika keberadaan TMMD ini sangatlah penting.

Manfaat dari program membangun desa tersebut sangat berarti bagi masyarakat Banyuwangi.

Terutama manfaat untuk melancarkan roda perekonomian masyarakat di desa.

"Pemkab dan TNI terus berkolaborasi dalam membangun daerah. Pemkab Banyuwangi sangat berterimakasih kepada TNI dengan program TMMD ini. Selain membangun fisik, juga membangun moral dan masyarakatnya," kata Bupati Ipuk.

Menurut Ipuk, lokasi TMMD saat ini sangatlah strategis.

Jembatan yang akan dibangun ini bakalan menghubungkan beberapa desa dari tiga kecamatan.

Tentunya, setelah jembatan terbangun akan melancarkan lalu lintas, sehingga mempermudah masyarakat untuk menjangkau akses pelayanan publik.

"Dengan jembatan TMMD 111 di Banyuwangi ini, maka akan memperpendek jarak dan waktu yang ditempuh masyarakat. Baik untuk urusan perekonomian maupun bagi masyarakat yang hendak menjangkau pelayanan publik," ujar Ipuk. (Haorrahman).

Baca juga: Jemput Bola Vaksinasi sampai Adminduk, Bupati Banyuwangi Camping di Perkebunan

Kumpulan Artikel Banyuwangi

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved