Sepak Bola Lokal

Dugaan Pencurian Umur Turnamen SSB, Yu Senjaya: Jauh dari Semangat Fair Play dan Pembinaan Usia Dini

Dugaan praktek rekayasa atau pencurian usia masih saja terjadi di tingkatan sekolah sepak bola (SSB) di Bali

Penulis: Marianus Seran | Editor: Komang Agus Ruspawan
istimewa
Slogan setop pencurian umur dan pengaturan skor serta nilai-nilai yang harus ditanamkan kepada pesepakbola usia dini. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dugaan praktek rekayasa atau pencurian usia masih saja terjadi di tingkatan sekolah sepak bola (SSB) di Bali. 

Padahal fase ini merupakan peletakan dasar budi pekerti seperti sikap fair play, respect, sportivitas, kejujuran, kerja keras, dan solidaritas. Dan tak kalah pentingnya adalah pembinaan usia dini.

Sebaliknya yang terjadi, dugaan praktek pencurian usia disinyalir dilakukan oleh sebuah SSB pada kompetisi usia dini kelompok umur 11 tahun pada event SSB PS Ungasan League tahun 2021

Kronologinya berdasarkan informasi yang diterima Tribun Bali, Selasa 22 Juni 2021, sejumlah tim yang berkompetisi di KU 11 tahun SSB PS Ungasan League 2021, menyayangkan ada pengurus salah satu SSB mendaftarkan seorang pemain yang diduga telah berusia 12 tahun.

Pemain ini memang lolos dari pengawasan dan screening panitia pelaksana. Karena saat itu panitia hanya memeriksa bukti fotokopi data pembanding berupa akta kelahiran yang dibawa pengurus SSB tersebut.

Baca Juga: 19 Siswa SSB Putra Angkasa Kapal Ikut Seleksi Timnas U-16 dan U-19 di Jimbaran 

Baca Juga: Coach Timo Scheunemann Duduki Dirtek, SSB Negaroa MSA Mulai Berlatih di Bali 

Namun menurut beberapa tim peserta, pemain ini diketahui pernah ikut bermain pada kompetisi berbeda di Stadion Debes Tabanan, pada kelompok usia 12 tahun. Dia didaftarkan salah satu tim peserta.

Saat itu, panitia pelaksana di Debes melakukan screening data berupa NIK kartu keluarga dan Kartu Identitas Anak (KIA).

Dalam daftar nama pemain tersebut, terdaftar dengan no identitas KK 5102091602090001. Berdasarkan kode ini terbaca bahwa pemain usia dini ini lahir pada 16 Februari 2009 (12 tahun). 

Sementara itu, dalam turnamen di SSB PS Ungasan League 2021, pengurus SSB tersebut saat pemeriksaan berkas sebelum kompetisi menunjukkan akta kelahiran pemain bersangkutan lahir pada tahun 2010. 

Praktek seperti ini menimbulkan protes dari beberapa tim lainnya. Mereka menyayangkan pengurus SSB yang masih ingin melegalkan segala cara demi meraih juara ditingkatan usia dini. 

"Kami sangat menyayangkan langkah ini diambil oleh teman-teman pembina SSB-nya," tegas Owner SSB Garuda Muda, Yu Senjaya Liem, saat dikonfirmasi Tribun Bali. 

Dia mengatakan, apa yang dilakukan pengurus SSB tersebut jauh dari semangat fair play dan membangun sepakbola usia dini di Bali.

Terpisah, ketua panitia pelaksana event SSB PS Ungasan League, I Wayan Ardita, saat dikonfirmasi Tribun Bali belum merespon. Pesan singkat lewat SMS dan WhatsApp tidak dijawab. Telepon tak diangkat.

Begitu juga pengurus SSB yang diduga melakukan pencurian umur ini saat dikonfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp juga belum direspon hingga berita ini diturunkan. 

Untuk menyikapi dugaan pencurian umur pemain ini, tim-tim peserta bakal melayangkan surat resmi berserta alat bukti kepada panpel.

Isi surat keberatan tersebut berupa penjelasan bahwa apa yang dilakukan pengurus SSB tersebut sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai sepakbola yaitu Fair Play dan Respect yang dikampayekan oleh FIFA. 

Serta bertentangan dengan aturan-aturan, dan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati pada saat technical meeting. 

Hal ini juga tentunya menimbulkan tekanan psikologis dan fisik yang berlebihan bagi siswa-siswa ketika mereka saling berhadapan. Selain itu merugikan si pemain bersangkutan. 

Baca Juga: SSB Putra Jengala Tawarkan Sensasi Latihan di Monkey Forest Ubud, Dibuka Mulai Januari 2021 

Kompetisi usia dini ini telah berakhir pekan lalu. Sistem pertandingan menerapkan kompetisi penuh atau semua tim bertemu.

Sebanyak 10 tim ambil bagian. Keluar sebagai juara event ini adalah SSB Asyfa PMB dengan torehan 20 poin dari enam menang, dua seri, satu kalah. 

Peringkat kedua diduduki Garuda Muda Bali, dengan lima menang, tiga seri, satu kali kalah.

Secara berurutan dari peringkat ketiga hingga 10, ditempati Porba Nusantara, Putra Angkasa Kapal, Bali United Putih, Putra Perkanthi, Berlian Legian, Putra Mumbul, PS Ungasan B, PS Ungasan A. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved