Berita Bali
Kasus Covid-19 Meningkat, TNI AD di Bali Intensifkan Sidak Prokes di Kawasan Potensi Kerumunan
TNI AD di Bali melalui jajaran Koramil 1611-03/Kuta Kodim 1611/Badung bersama Polsek Kuta Utara dan Satpol PP Badung mengintensifkan kegiatan yustisi
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - TNI AD di Bali melalui jajaran Koramil 1611-03/Kuta Kodim 1611/Badung bersama Polsek Kuta Utara dan Satpol PP Badung mengintensifkan kegiatan yustisi dan penertiban protokol kesehatan (prokes) di wilayah yang berpotensi terjadi kerumunan seiring meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di beberapa wilayah di Indonesia.
Seperti dalam kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Batu Bolong dan Lapangan Segara Perancak, Desa Tibubeneg yang menjadi sasaran penertiban prokes dipimpin oleh Danramil 1611-03/Kuta Mayor Kaveleri Edy Surnoto.
Upaya ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 di Wilayah Kabupaten Badung.
Dandim 1611/Badung, Kol. Inf Made Alit Yudana menjelaskan, bahwa wilayah Pantai Batu Bolong dan Lapangan Segara Perancak menjadi sasaran penegakan prokes karena disinyalir berpotensi adanya kegiatan yang memunculkan kerumunan sehingga pihaknya perlu mencegah terjadinya kerumunan dengan pendisiplinan.
Baca juga: AS Bagi-bagi Puluhan Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Sejumlah Negara, Termasuk ke Indonesia
"Kita juga membagikan masker kepada masyarakat yang merupakan salah satu langkah preventif Kodim 1611/Badung dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19," terang Dandim 1611/Badung.
Ia menjelaskan dalam kegiatan patroli Gabungan PPKM masih ditemukan pelanggar prokes dan langsung diberikan sanksi berupa tindakan disiplin fisik dan teguran serta sanksi denda sebesar Rp 100 ribu.
"Ditemukan ada yang tidak menggunakan masker 8 orang, tidak menggunakan masker dengan benar 4 orang. Dari 8 orang tidak pakai masker meliputi 7 Warga Negara Asing dan 1 WNI," sebutnya.
Dandim berharap kegiatan semacam ini bermanfaat dalam mencegah meningkatnya penyebaran Covid-19 di Wilayah Kodim 1611/ Badung.
Adapun dasar penertiban prokes terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diatur sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 dalam tatanan kehidupan era baru tentang Perpanjangan Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis Desa/Kelurahan dan Desa Adat dalam tatanan kehidupan era baru di Kabupaten Badung.
Menparekraf Sandiaga Uno Usulkan Bali Jadi Destinasi Wisata Berbasis Vaksin Covid-19
Peningkatan kasus Covid-19 secara nasional dalam beberapa waktu terakhir, sedikit berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan nusantara ke Pulau Dewata.
"Di tengah meningkatnya kasus Covid-19 kami melihat ada penurunan kunjungan wisatawan nusantara ke Bali," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Selasa 22 Juni 2021 pada weekly press briefing secara daring dan offline secara langsung di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan dengan langkah koordinatif bersama Gubernur Bali untuk menyiapkan pariwisata berbasis vaksin.
Dan ini sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan sudah mendapatkan persetujuan mengenai usulan tersebut.
Baca juga: Pembukaan Pariwisata Bali Terancam Batal, Kasus Covid-19 Terus Meningkat di Indonesia
"Pariwisata berbasis vaksin adalah dimana kita memberikan opsi utama agar wisatawan yang datang ke Bali mendapatkan vaksin Covid-19. Sehingga bukan hanya masyarakat Bali yang mendapatkan vaksin, tapi dipastikan para wisatawan yang masuk ke Bali baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing itu sudah dalam kondisi tervaksin," jelas Menparekraf Sandiaga Uno.
Dan sesuai arahan dari Bapak Presiden RI Jokowi fokus pariwisata vaksin di Bali adalah wisatawan nusantara, dimana ini sesuai dengan program vaksinasi Covid-19 yang masif.
"Jadi untuk wisatawan nusantara ini kami mendapat perintah langsung untuk berkoordinasi dan nanti akan diumumkan secara resmi oleh Bapak Gubernur Bali.
Ini adalah bentuk upaya effort kita meningkatkan vaksinasi khususnya bagi wisatawan nusantara yang ingin mendapatkan satu nilai tambah dari kunjungan pariwisatanya itu mendapatkan vaksin," paparnya.
Tentunya vaksin ini akan diberikan secara gratis, dan vaksin based tourism di Bali ini adalah merangkai kegiatan-kegiatan, pola-pola perjalanan di Bali dan di destinasi wisata lainnya seiring dengan kegiatan mereka mendukung program vaksinasi massal.
Untuk vaksin Covid-19 bagi wisatawan mancanegara, menurut Menparekraf Sandiaga Uno, perintah dari Presiden bisa menggunakan vaksin gotong royong atau vaksin mandiri yang sudah digagas.
Dan ini nanti tentunya bisa dikoordinasikan dengan perintah beliau dan disampaikan oleh Menko Perekonomian melalui koordinasi dengan Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN ini nanti akan menugaskan beberapa BUMN-BUMN untuk menyediakan vaksin gotong royong.
"Ini yang akan kita harapkan juga bisa seiring dengan pembukaan dari Bali. Pembukaan Bali ini bisa mensyaratkan kunjungan wisatawan itu harus divaksin baik divaksin terlebih dahulu di negara asalnya dan dites PCR negatif.
Maupun wisatawan tersebut bisa datang ke Bali dan divaksin di Bali sehingga memiliki kualitas dari kunjungan yang lebih baik dan kualitas dari belanja dan memberikan dampak ekonomi kreatif juga yang lebih tinggi selama kunjungan mereka," tutur Menparekraf Sandiaga Uno.
Usulan Bali menjadi Pariwisata Berbasis Vaksin Covid-19 selain disetujui Bapak Presiden juga sudah didiskusikan dengan Menteri Kesehatan, dalam diskusi dengan Menteri Kesehatan itu kata Sandiaga Uno untuk Kemenparekraf menyiapkan usulan tersebut.
Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno melihat banyak berseliweran tawaran-tawaran wisata berbasis vaksin dari beberapa negara lainnya dengan sangat menggiurkan.
Dan ini menjadi pusat perhatian dari para wisatawan, oleh karena itu dalam konsep untuk mendorong lebih banyak vaksinasi agar bisa terdistribusi secara masif tentunya dapat dihadirkan program wisata berbasis vaksin khusus, untuk di tahap pertama wisatawan nusantara.
"Tentunya ini bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Provinsi Bali, kenapa? Karena Bali sangat membutuhkan wisatawan, ekonominya terkontraksi terus pada kuartal II tahun 2021 minusnya kemungkinan enam sampai delapan.
Jadi ini very-very sad, Bali terus mengalami kontraksi," imbuh Menparekraf Sandiaga Uno.
Maka dari itu kita memberikan prioritas kepada Bali, juga berdasarkan arahan dari Pimpinan bahwa Bali jadi destinasi pertama wisata berbasis vaksin di Indonesia tetapi tidak menutup kemungkinan destinasi-destinasi lainnya juga menjadi wisata berbasis vaksin.
"Harapan kita bahwa wisata berbasis vaksin ini bisa membawa jumlah dari penyebaran vaksinasi ini, dan juga harapannya agar yang berkunjung ke Bali itu bisa divaksin sebelum ke Bali maupun pada saat kunjungan, maupun sebelum saat kepulangannya dari Bali.
Jadi ini konsepnya sedang kita finalisasi akan diumumkan bersama Bapak Gubernur Bali, untuk detailnya nanti mohon sabar," demikian kata Menparekraf Sandiaga Uno.(*).
Baca juga: Soal Pembukaan Pariwisata Bali,Menparekraf Sebut Akan Tinjau Ulang Sesuaikan dengan Situasi Covid-19
Kumpulan Artikel Bali