Corona di Bali
Antisipasi Keterbatasan Tabung Oksigen di Bali, Penjual Batasi Pembelian
Untuk antisipasi jika nantinya akan kesulitan mendapatkan pasokan tabung oksigen, Tri mengatakan mulai membatasi pembelian tabung oksigen di tokonya.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kasus positif Covid-19 Nasional saat ini mengalami peningkatan, termasuk di Provinsi Bali.
Tak heran kondisi tersebut membuat ketersediaan tabung oksigen medis alami kelangkaan.
Melonjaknya kasus membuat masyarakat umum membeli tabung gas oksigen untuk digunakan secara pribadi.
Hal tersebut membuat harga tabung oksigen, khususnya di Luar Pulau Bali melonjak.
Baca juga: Rumah Sakit di Jateng Kekurangan Tabung Oksigen
Menurut seorang CEO Sanidata Group, Distributor Peralatan Medis di Kota Denpasar yakni Tri Andreas Kartono menyebutkan bahwa harga tabung gas di Pulau Jawa tembus hingga 2,5 juta rupiah perset.
Meskipun jumlah kasus positif Covid-19 juga naik di Kota Denpasar, untuk saat ini harga tabung oksigen medis di Bali dikatakannya masih stabil.
“Untuk Pulau Bali harga tabung oksigen masih stabil karena melonjaknya kasus Covid-19 tidak seperti di Jawa. Saya masih jual di harga Rp 1.4 juta per setnya,” kata dia pada, Senin 28 Juni 2021.
Baca juga: Terapi Oksigen Jadi Pengobatan Baru Pasien Covid-19 di India, Begini Prosesnya
Untuk antisipasi jika nantinya akan kesulitan mendapatkan pasokan tabung oksigen, Tri mengatakan mulai membatasi pembelian tabung oksigen di tokonya.
Nantinya setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli satu tabung oksigen.
"Per orang hanya diperbolehkan membeli satu set, saja mengingat stok mulai menipis. Kalau stok ini habis tentunya saya tidak dapat pasokan lagi dari Jawa karena harga di Jawa sudah tidak masuk akal lagi,” tambahnya.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Denpasar Dapat Bonus Sayur hingga Minuman, Targetkan 1.000 Orang
Lebih lanjutnya ia mengatakan, di Bali konsumen sudah mulai ada yang mencari tabung oksigen medis, namun tidak seramai seperti pembelian masker awal pandemi kemarin.
Saat ini di tokonya masih memiliki stok tabung oksigen medis.
Biasanya dalam sekali stok, Tri menyimpan minimal 50 tabung.
Ia pun baru akan memesan kembali jika stok tersedia sudah habis.
Dalam sebulan ia bisa menjual 25 set, namun Juni ini ia sudah menjual kurang lebih 40 set.
“Sudah ada kenaikan penjualan 50 persen, tapi harganya masih stabil di Bali. Sudah ada yang mulai nyari, yang beli homecare pribadi,” paparnya.
Baca juga: Imbas Pandemi Covid-19, Banyak Hotel di Badung Pailit hingga Asetnya Dijual
Tri juga berusaha untuk menghindari spekulan yang membeli di Bali kemudian diperdagangkan kembali ke Jawa.
Karena biasanya oknum-oknum tersebut akan menjual dua kali lipat dari harga di Bali.
“(Spekulan) itu belum kelihatan nyata. Tapi tadi pagi ada yang mau beli empat set ini kan sudah coba-coba seperti itu, kalau kita di sini habis kan saya nggak bisa dapat lagi dari Jawa karena harganya di Jawa sudah dua kali lipatnya sedangkan supplier importir sudah habis. Jadi saya berpikir tetap harus mengamankan kita di Bali, kalau sampai dijual keluar Bali kan bahaya,” tutupnya. (*)
Berita lainnya di Corona di Bali