Serba Serbi
Mengenal Jenis Tarian di Bali, Tari Wali Menjadi Sakral Apabila Disucikan dengan Upacara dan Upakara
dalam gerakan itu diungkapkan rasa kejiwaan, emosional, keindahan dengan mengindahkan ritmis gerak tersebut. Sehingga terjadi pemantulan rasa dari
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Ia mendefinisikan, tarian Wali yang disebut sakral ke dalam beberapa syarat. Diantaranya, tempat pentas yang disucikan, ada upakara atau bantennya. Serta tarian, atau alat tariannya seperti rangda, barong, pratima, dan lain sebagainya telah dipasupati atau disungsung.
Intinya telah disucikan sebelumnya dengan upacara dan upakara.
"Yang jelas ketika sebuah tarian disebut tari Wali itu, tarian tersebut harus melalui proses ruang dan waktu. Ketika tarian itu sudah diproses berdasarkan acara ritual sakralisasi, ada upacara dan upakaranya sebagai landasan. Tempat juga menyatakan sebuah tarian disebut tari wali, semisal dipentaskan di pura atau tempat suci lainnya," jelas pria yang akrab disapa Komang Gases ini.
Banten menjadi suatu yang penting, dalam proses sakralisasi dari sebuah tarian. Sebab ketika tarian tanpa banten, maka tarian tersebut tidak bisa disebut tarian sakral atau tari Wali.
"Tarian itu dipilah menjadi tiga, tari Wali, Bebali, dan Bebalih-balihan. Tari Wali ini identik sebagai pamuput atau pelengkap karya suci yadnya," katanya.
Namun apabila tari Balih-balihan lebih cenderung khusus untuk hiburan saja.
Semisal tari Topeng Sidakarya, dapat dikatakan sebagai tari Wali karena konsep tarian ini sebagai pamuput yadnya. Dimana kedudukannya sama dengan Siwa-Budha.
"Nah kalau tari pendet, tari sanghyang, itu biasanya sebagai pelengkap dari upakara yadnya," jelasnya.
Namun kendati tarian ini sebagai pelengkap, diyakini pula oleh sebuah desa atau banjar sebagai pamuput karya. Sehingga jikalau tarian itu tidak dipentaskan, maka sebuah upakara atau upacara belum dinyatakan puput (selesai).
Tergantung kembali kepada keyakinan desa, kala, patra, masing-masing wilayah di Bali. (*)
Artikel lainnya di Serba Serbi