Daun Kelor Dipercaya Efektif Membantu Mengobati Diabetes, Ini Cara Meracik dan Aturan Minumnya

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners, apa Anda pernah mendengar tentang penyakit diabetes melitus?

Mungkin banyak orang pernah mendengar tentang penyakit diabetes melitus.

Penyakit tersebut juga dikenal dengan nama kencing manis.

Penyakit diabetes melitus biasanya terjadi karena glukosa tidak dapat diserap oleh sel tubuh, sehingga terjadi penumpukan.

Baca juga: Manfaat Daun Kelor Untuk Kecantikan, Dapat Atasi Jerawat hingga Memperbaiki Tekstur Kulit

Diabetes dapat disebabkan atau dipicu oleh beberapa hal, seperti riwayat keluarga, gaya hidup tidak sehat hingga memiliki penyakit tekanan darah tinggi.

Jika dibiarkan penyakit tersebut dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit komplikasi.

Anda dapat mencegah penyakit diabetes melitus dengan beragam cara, seperti cukup tidur, olahraga teratur, hindari stres hingga mengonsumsi makanan sehat.

Namun jika Anda telah menderita diabetes melitus ada banyak cara untuk melawan penyakit tersebut diantaranya mengonsumsi obat dari dokter saat diabetes melitus sedang kambuh, menjalankan pola hidup sehat untuk mengontrol gula darah Anda, dan minum ramuan obat herbal untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Ada banyak tanaman herbal yang mempunyai manfaat atau khasiat menurunkan gula darah.

Salah satunya adalah daun kelor.

Dikutip dari Kompas.com, menurut Verywell Health, penelitian menunjukkan daun kelor memiliki manfaat mencegah diabetes dengan mengurangi komplikasi terkait serta menyeimbangkan kadar gula darah.

Uji klinis yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2018, menemukan bahwa daun kelor bisa mengurangi lonjakan gula darah pasca-makan pada penderita diabetes.

Studi itu melibatkan 10 orang subjek sehat dan 17 orang dengan diabetes.

Ditemukan bahwa daun kelor membuat lonjakan glukosa pasca makan lebih stabil hingga 40 mg/dL dan mempersingkat waktu puncak lonjakan gula darah sekitar 20 menit.

Daun kelor ditemukan tidak memiliki dampak signifikan pada gula darah subjek yang tidak menderita diabetes.