Pura di Bali
Kisah Pura Beji Campuhan Tampaksiring, Tempat Malukat Bikin Awet Muda Hingga Sembuhkan dari Bebai
karena campuhan di lokasi ini arusnya cukup kuat. Maka disarankan yang tidak bisa berenang, bisa malukat di pinggirnya saja.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Berdasarkan kisah yang didapatkan dari panglingsir setempat, disebutkan setidaknya ada 118 tirta atau air suci yang berkumpul di sungai ini.
“Campuhan di sini adalah pertemuan dari air suci di Tirta Empul, Pura Mangening, Pura Gunung Kawi, Taman Sari, Tirta Dedari, dan lain sebagainya. Alirannya bertemu di sini,” sebutnya.
Muara campuhan ini nantinya akan menyatu dengan air laut di pantai Masceti.
“Makanya di sini juga masyarakat nganyut (menghanyutkan abu pembakaran jenazah), karena muaranya langsung ke pantai,” imbuhnya.
Tempat suci ini sudah ada sejak lama, dan sungainya kerap dijadikan tempat mandi bagi warga sekitar. Namun kali ini, sebagai wisata spiritual, lokasi ini dikelola oleh Desa Adat Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Untuk itu, kini telah tersedia tempat parkir di sebrang tangga menuju lokasi malukat. Belum ada retribusi masuk, hanya masih disediakan kotak dana punia atau donasi seikhlasnya.
Sukanadi menyebutkan, apabila ingin tangkil bisa membawa empat buah pejati dengan beberapa canang sari.
Jangan lupa membawa pakaian ganti dan kain (kamen) serta selendang jika malukat.
“Nanti pejatinya dihaturkan di jeruan pura, di bawah beringin sebagai penanda gerbang, di patung Dewa Siwa yang ada di sungai, lalu di tirta pas di tengah campuhannya,” sebut pria berkulit sawo matang ini.
Namun apabila hanya membawa satu pejati, maka di palinggih lain bisa menghaturkan canang sari saja dengan rarapan.
Baca juga: Sejarah Pura Er Jeruk Gianyar, Tempat untuk Memohon Rezeki Hingga Keturunan
Tujuan menghaturkan banten dan canang ini, adalah meminta izin dan anugerah Dewa Siwa.
“Di sini tidak ada patokan, yang penting datang dengan niat tulus ikhlas memohon kepada beliau apa yang diinginkan,” katanya.
Sebab dari semua pamedek yang datang, ada yang meminta kesembuhan, rezeki, bahkan memohon diberikan keturunan.
Beberapa yang telah berhasil, datang terus menerus ke sana.
Kisah unik, adalah ketika seorang pamedek terkena bebai atau penyakit non medis.