Berita Denpasar

UPDATE: Budiarsana Tewas dengan Kondisi Mengenaskan, Kapolresta Denpasar: Ada 6 Luka Tebasan

"Korban dipastikan mendapat luka-luka terbuka total ada enam di kepala, lengan dan paha dan ada juga patah tulang," ujar Kombes Pol Jansen Avitus

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Firizqi Irwan
tampak paling depan sebelah kiri dari foto I Wayan Sadia alias Sirna dan sebelahnya Benny Bakarbessy 

Namun dari pihak PT BMMS ini mengatakan tidak mengetahui perihal yang dimaksud para korban dan tetap mengikuti perintah untuk memaksa menarik sepeda motor yang bermasalah.

Saat itu, Ketut Widiada sempat mengambil handphone untuk merekam tapi HP Jro Polah kemudian direbut oleh Joe, di kantor itu juga sempat dilihat oleh korban ada direktur dari PT BMMS yakni Beni Bakarbesi.

Korban sempat mendengar jika Beni mengatakan untuk menyuruh anak buahnya membunuh mereka (korban).

Lebih lanjut, saat itu Beni sempat mengayunkan parangnya yang dibawa dari kantor lalu diarahkan ke Ketut Widiada, namun aksi tersebut berhasil dicegah Ketut Widiada.

Ketut Widiada kemudian menangkap ganggang parang, namun aksi Ketut Widiada mendapat respons dari anggota dept collector tersebut dia kemudian dipukul hingga terjatuh.

Saat itu juga, diketahui dirinya sempat meminta bantuan adiknya, namun saat dilihat ternyata Gede Budiarsana juga sudah dikeroyok dari para pelaku.

Ketut Widiada bahkan sempat mendapatkan pukulan menggunakan helm, karena jumlah tidak sebanding mereka kemudian melarikan diri.

Baik korban Gede Budiarsana dan Ketut Widiada sama-sama kelagapan saat hendak menyelematkan diri dari kejaran para pelaku yang diperkirakan berjumlah lebih dari 10 orang.

Saat mengitari Jalan Gunung Patuha lalu ke utara menuju Jalan Gunung Rinjani, Ketut Widada berhasil kabur dengan menumpang ke driver ojek online.

Sedangkan Gede Budiarsana yang sempoyongan karena mendapat pengeroyokan dikatakan menaiki mobil pick up menuju ke Jalan Subur, Monang Maning.

"Saat di Simpang Jalan Subur-Jalan Kalimutu, Monang Maning terjadilah aksi penebasan menggunakan senjata tajam jenis pedang hingga korban meninggal dunia,"

"Sementara KW mengalami luka robek pada bagian kepala akibat terkena tebasan pedang dari salah satu pelaku," tambahnya.

Usai kejadian, diketahui para pelaku lalu kembali ke Kantor PT BMMS dan selanjutnya melarikan diri.

Sementara itu, polisi yang mendapat informasi tersebut langsung melakukan olahraga TKP dan melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Pengejaran pelaku dilakukan Satreskrim Polresta Denpasar bersama Polsek Denpasar Barat dan dibantu Polda Bali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved