Berita Badung
Bantu Akses Pemasaran Produk Pertanian, Distan Badung Rangkul Pengusaha dan Rancang Aplikasi Go Tani
dinas setempat merangkul pengusaha dan merancang sebuah aplikasi untuk mempermudah petani dalam proses pemasaran produknya.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pertanian (Distan) setempat menginginkan petani tetap eksis ditengah pandemi covid-19.
Bahkan kini dinas setempat merangkul pengusaha dan merancang sebuah aplikasi untuk mempermudah petani dalam proses pemasaran produknya.
Hal itu dilakukan lantaran permasalahan klasik yang dihadapi para petani selain fluktuasi harga adalah terkait hilirisasi khususnya peningkatan nilai tambah dan lemahnya akses pemasaran.
Sehingga aplikasi atau sistem yang dirancang diharapkan membuka akses pasar bagi produk pertanian lokal.
Baca juga: Plt Dirut RSD Mangusada Sebut Belum Semua Nakes di Badung Bisa Vaksin Dosis Ketiga, Ini Penyebabnya
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengaku sudah melakukan Rapat Sosialisasi Optimalisasi Pemasaran Produk Pertanian melalui Badung Go Tani dengan para pengusaha, pelaku UMKM dan IKM.
"Tadi saya sudah rapa membahas sistem yang kita buat. Sistem itu bernama Go Tani (Bang Goni)," ujarnya Rabu 4 Agustus 2021.
Dirinya juga mengaku merangkul pengusaha untuk bisa membantu petani di tengah pandemi covid-19 ini.
Menurut Wijana, Badung Go Tani dirancang terdiri dari 2 kegiatan utama yaitu Badung Promotani sebagai media komunikasi antara petani selaku produsen dengan para pengusaha.
Sedangkan yang kedua Sistem informasi Aplikasi Badung Go Tani, yang dilengkapi dengan berbagai fitur yang akan mempermudah, mempercepat pelayanan, pelaporan dan info tani.
"Selain itu juga akan ada promosi dan pemasaran, Agrowisata, info panen, info kemitraan dan peta potensi pertanian. Jadi petani bisa memanfaatkan ini untuk memasarkan produk mereka," bebernya.
Untuk mendukung Badung Promo Tani, pihaknya kini sedang mendata produk-produk pertanian yang layak diperkenalkan kepada para pengusaha dengan harapan nantinya para pengusaha dapat bekerjasama dalam kemitraan untuk lebih mengutamakan pemanfaatan hasil-hasil pertanian lokal.
Kendati demikian, semua itu tentunya sesuai dengan standar kualitas dan harga yang telah disepakati dalam bentuk MOU.
"Jadi kita memilih produk-produk yang berkualitas juga. Selain bisa dipasarkan petani juga bisa bersaing untuk menghasilkan produk unggulan," ucapnya.
Baca juga: Sesuaikan dengan Nomenklatur Belanja Daerah yang Baru, Bupati Badung Rancang APBD Badung 2,9 T Lebih
Selain itu, pihaknya juga sedang menyiapkan rancangan SE Bupati tentang Pemanfaatan, penggunaan dan konsumsi produk pertanian lokal untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian di tengah pandemi covid-19 ini.
Juga mengajak masyarakat untuk lebih memilih produk pertanian lokal untuk kebutuhan sehari-hari maupun sebagai sarana upakara.
"Dalam kegiatan upacara keagamaan yang sangat potensial mengangkat pangsa pasar komoditas pertanian khususnya pangan, bunga dan buah lokal, itu penting kita tingkatkan," tungkasnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Badung