Tahun Baru Islam 2021

Bubur Suro di Malam 1 Suro untuk Perayaan Tahun Baru Islam, Ini Maknanya

Makanan ini disajikan secara khusus saat perayaan Tahun Baru Islam tiba. Tahun Baru Islam akan dirayakan besok, Selasa 10 Agustus 2021. Apa makna bubu

KOMPAS.com/ Aji YK Putra
Kartibi juru masak bubur suro, saat mengaduk bubur yang biasa disajikan setiap malam 1 suro, untuk dibagikan kepada warga dan jamaah masjid Suro Palembang, Sumatera Selatan 

TRIBUN-BALI.COM - Bubur suro hanya untuk Tahun Baru Islam.

Makanan ini disajikan secara khusus saat perayaan Tahun Baru Islam tiba. Tahun Baru Islam akan dirayakan besok, Selasa 10 Agustus 2021.

Apa makna bubur suro?

Sejarawan Heri Priyatmoko menuturkan, bubur suro merupakan salah satu alat atau uba rampe (dalam bahasa Jawa) yang selalu dihadirkan untuk merayakan Tahun Baru Islam.

"Bubur suro itu difungsikan sebagai sesajen yang khusus dibuat saat momen perayaan 1 Suro," tutur Heri kepada Kompas.com, Senin 9 Agustus 2021.

Bubur suro sudah diracik sejak perayaan 1 Muharram dan langsung ditujukan sebagai sesajen.

Menurut Heri, bagi umat Islam, khususnya masyarakat Jawa, bubur suro merupakan sebuah sarana doa untuk mendapat keselamatan, umur panjang, dan rejeki yang lancar.

"Orang Jawa itu sering melakukan ritual dengan beragam jenis sesajen dan salah satunya itu bubur suro," kata Heri.

"Bubur suro dihadirkan pada malam 1 Suro memang untuk menjadi ciri khas. Maksudnya ciri khas itu, bubur suro tidak pas untuk acara nikahan, hanya untuk Tahun Baru Islam," lanjutnya.

Bubur suro memang sengaja disajikan untuk melengkapi ritual doa yang akan dilaksanakan.

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah

Bubur suro akan disiapkan untuk ritual doa.

Setelah didoakan, bubur suro baru boleh disantap.

"Ini yang dimaksud kalau makanan dalam kebudayaan Jawa tidak melulu untuk mengeyangkan perut tetapi juga untuk ritual tradisional," kata Heri.

Meski disebut sebagai sesajen, Heri menyampaikan, bubur suro tidak bisa dibilang sebagai tindakan musyrik.

"Tidak bisa dibilang klenik atau musyrik ya karena orang Jawa pada saat itu dan sampai sekarang memang melakukan ibadah atau doa yang pakai sarana," jelas Heri.

Populer Hingga ke Luar Jawa

Menurut Heri, bubur suro dibuat asli di Jawa.

Namun, saat ini bubur suro sudah populer di banyak daerah selain Jawa.

"Seringkali tradisi bubur suro itu dibawa oleh para perantau dari Jawa ke luar Jawa. Orang masih mengaplikasikan itu pada bulan Suro," kata Heri.

Heri menuturkan, tradisi bubur suro yang masih dipegang erat oleh para perantau asal Jawa kemungkinan sengaja dilakukan untuk menegaskan identitasnya sebagai orang Jawa.

"Orang yang merasa wong jowo masih memegang tradisi bubur suro karena sebagai identitas dan untuk mempertebal pengharapan biar terealisasi doa-doa mereka," kata Heri.

Tradisi perayaan Tahun Baru Islam dengan bubur suro juga bisa membuat kepuasan batin tersendiri bagi orang yang melaksanakan.

Sebab, jika tidak melaksanakan tradisi bubur suro, orang tersebut akan merasa seperti ada yang kosong.

"Keraton itu kan mewadahi ritual-ritual, makanya banyak sekali ritual yang ada di keraton. Itu yang menyebabkan pengaruh ritual dari keraton. Artinya, kebudayaan suro itu merembet ke masyarakat," jelas Heri.

MISTERI Malam 1 Suro, Mitos atau Fakta? Inilah Amalan dan Bacaan Doa 1 Muharram Tahun Baru Islam

Disajikan Bersama Telur dan Sambal Goreng Krecek

Bubur suro yang asli, menurut Heri, adalah bubur biasa yang terbilang sederhana.

Lauk pendamping bubur suro hanyalah telur dengan tambahan sambal goreng krecek.

Akan tetapi, bubur suro kerap disajikan dengan beragam lauk pendamping.

Mengutip berita Kompas.com, bubur suro bahkan disajikan lengkap dengan tujuh jenis kacang.

Beberapa kacang pendamping makan bubur suro adalah kacang tanah, kacang mede, kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tholo, dan kacang bogor.

"Kalau ada penambahan bahan bubur suro, biasanya inisiatif dari yang punya rumah, itu tidak masalah tetapi yang disajikan ya bubur itu sendiri," tutup Heri. (*)

Artikel Terkait Tahun Baru Islam 2021

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Ada Bubur Suro Saat Perayaan Tahun Baru Islam?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved