Berita Denpasar
Imbas Pandemi, Warung Seafood Becol di Serangan Denpasar Alami Penurunan Omzet hingga 80 Persen
semua orang harus rela penghasilannya menurun dikarenakan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut merebak hingga menjadi pandemi
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pandemi yang tak kunjung usai, memukul semua sektor perekenomian.
Bagaimana tidak, semua orang harus rela penghasilannya menurun dikarenakan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut merebak hingga menjadi pandemi.
Mulai dari sektor perekonomian terkecil hingga paling besar juga terdampak.
Salah satu usaha yang juga terdampak pandemi Covid-19 ini adalah Warung Seafood Becol Serangan.
Baca juga: Hari Pertama Perpanjangan PPKM Level 4 di Denpasar, Kasus Positif Covid-19 Melonjak 546 Orang
Sudah membuka usahanya hampir 25 Tahun, baru kali ini Made Arsana alias Becol alami penurunan omzet hingga 80 persen.
"Omzet sangat jauh turunnya, sekitar 80 persen turunnya. Ketika PPKM ini dalam sehari yang belanja paling banyak 10 sampai 15 orang per hari.
Kadang satu sampai tiga orang saja. Kalau dulu sampai antre orang-orang sampai nunggu karena gak ada tempat," ungkapnya pada Selasa (10 Agustus 2021).
Berbagai olahan seafood ditawarkan di Warung Becol mulai dari berbagai jenis ikan bakar, cumi-cumi, udang, dan kepiting.
Harganya mulai dari Rp 25.000/kg nya.
"Mau dibakar, di sup bisa ikan ditimbang dulu sebelum dimasak. Ya memang kadang-kadang ada artis yang berkunjung kesini. Resepnya sendiri dari ibu saya," tambahnya.
Selain membuka usaha ini, Becol juga sebelumnya bekerja pada sektor pariwisata sebagai karyawan diving.
Maka dari itu ia berharap agar pandemi bisa segera berakhir dan ia bisa bekerja seperti biasa.
"Untuk usaha sekarang semua kena musibah, harus dihadapi.
Harapannya semoga cepat menghilang Corona ini agar pariwisata di Bali bisa pulih kembali.
Baca juga: Perharinya Dapur Umum Gotong Royong di Denpasar Ini Siapkan 500 Paket Nasi Vegetarian
Saya juga sebelumnya mantan pekerja pariwisata di bagian diving. Kadang ngantar tamu dulu dibayar Rp 500.000/hari sekarang sepi," tutupnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar