AC Milan

UPDATE AC Milan: Talenta Alessio Romagnoli Jadi Berkah dan Kutukan AC Milan, Beban Samai Nesta

Romagnoli adalah kutukan dan juga berkah bagi AC Milan. Kualitasnya disamakan dengan Franco Baresi, Paolo Maldini hingga Sinisa Mihaljovic.

Editor: Kambali
AFP/MIGUEL MEDINA
Bek Italia AC Milan, Alessio Romagnoli (kiri) menahan pemain depan Italia Torino Simone Zaza selama babak 16 besar Piala Italia (Coppa Italia) dari pertandingan sepak bola AC Milan vs Torino pada 12 Januari 2021 di stadion San Siro di Milan. 

TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini perkembangan atau update berita AC Milan di artikel ini.

Pada 2004, striker kenamaan Italia, Sandro Tovalieri memanggil pemain berusia 9 tahun ke pinggir lapangan.

Memulai laga sebagai gelandang serang, Tovalieri meminta sang pemain berpindah posisi menjadi bek tengah.

Tovalieri sadar, permainannya sangat cerdas secara taktik, juga punya naluri pembacaan ruang, namun kemampuannya lebih cocok untuk bermain di posisi pemain bertahan.

Alessio Romagnoli, kemudian menempati posisi tersebut hingga kini di AC Milan.

Trio pemain Timnas Italia Alessio Romagnoli, Bryan Cristante, Mattia Caldara.
Trio pemain Timnas Italia Alessio Romagnoli, Bryan Cristante, Mattia Caldara. (zimbio.com via Tribunnews.com)

Baca juga: UPDATE AC Milan: Sudah Amankan 6 Pemain, AC Milan Kejar Florenzi dan Adli yang Jadi Buruan Klub Lain

Baca juga: UPDATE Transfer: Romelu Lukaku Hengkang, Inter Milan Buru Martial, AC Milan Pilih Florenzi-Bellerin

Romagnoli adalah kutukan dan juga berkah bagi AC Milan.

Kualitasnya disamakan dengan Franco Baresi, Paolo Maldini hingga Sinisa Mihaljovic.

Bahkan Mihaljovic memujinya sebagai salah satu bek dengan talenta terbaik dan mirip dengan Nesta.

“Dia (Romagnoli) mengingatkan saya pada (Alessandro) Nesta, tetapi mungkin memiliki kemampuan teknis lebih baik.”

Sebuah hal yang langka dalam sepak bola, ketika pemain mampu menggabungkan kemampuan teknis dengan kekuatan bertahan.

Maka perbandingannya dengan Nesta tentu bukan sesuatu yang aneh.

Perpindahan mahal dari AS Roma ke AC Milan, membuatnya memiliki beban berat untuk memenuhi ekspektasi.

Dan Romagnoli mampu memenuhi ekspektasi tersebut di lini belakang AC Milan sejauh ini.

Baca juga: UPDATE AC Milan: Gagalkan Penalti Gareth Bale, Start Mike Maignan Setara Donnarumma

Alessandro Nesta saat bermain untuk AC Milan.
Alessandro Nesta saat bermain untuk AC Milan. (Instagram/nesta)

Romagnoli sendiri menyebut Nesta sebagai salah satu model utamanya, yang menunjukkan kesadaran anak muda itu tentang serangkaian kualitas yang sebenarnya dia miliki bersama dengan legenda tersebut.

Tekel cermat adalah ciri khas dari Nesta, tetapi gerakan tekel saja tidak menunjukkan sejauh mana kemampuan pemain dalam mengeksekusinya.

Kapten tim AC Milan Alessio Romagnoli tampak kecewa dengan hasil akhir laga AC Milan vs Lecce dalam lanjutan Liga Italia di San Siro, 20 Oktober 2019.
Kapten tim AC Milan Alessio Romagnoli tampak kecewa dengan hasil akhir laga AC Milan vs Lecce dalam lanjutan Liga Italia di San Siro, 20 Oktober 2019. (AFP/MIGUEL MEDINA)

Baca juga: UPDATE AC Milan: Giroud Janjikan Hal Hebat Ini di Liga Italia Usai Gagal Cetak Gol Lawan Real Madrid

Karena koordinasi dan kemampuan taktisnya, timing sliding Nesta jarang salah waktu dan sering kali memungkinkannya tidak hanya mengambil bola, tetapi juga bisa mengembalikan kembali secara efisien kepada rekan satu timnya.

Ini dimiliki juga oleh Romagnoli, kemampuan takelnya adalah salah satu yang cukup cermat.

Tetapi perbedaan terbesar antara Nesta dan Romagnoli adalah caranya membaca permainan.

Romagnoli membutuhkan banyak pengalaman untuk memiliki kemampuan tersebut.

Berkaca dari musim lalu, ini adalah masalah utamanya di AC Milan.

Baca juga: REKAP Hasil Uji Coba: Inter Milan & Barcelona Menang, AC Milan Vs Real Madrid Imbang, Juventus Kalah

Dalam laga derby menghadapi Inter Milan, ia salah mengantisipasi pergerakan Romelu Lukaku yang membuat sang penyerang memiliki peluang emas di depan gawang.

Ini adalah salah satu kutukan dari pemain belakang yang memiliki teknik tinggi, celahnya dalam membaca permainan selalu menjadi masalah.

Nesta mengalaminya ketika di Lazio, namun pengalamannya selama di Milan membuat sang pemain punya kemampuan ini.

Romagnoli memang menjadi sasaran kritik di lini belakang AC Milan musim lalu.

Pembacaan permainannya kerap keliru dan memaksa Kjaer melakukan beberapa pelanggaran.

Selain itu ia Romagnoli dipertanyakan mengenai kualitasnya sebagai kapten tim, dengan banyaknya sosok yang lebih layak.

Tetapi, ada alasan mengapa Fikayo Tomori didatangkan Milan musim ini.

Tomori dianggap sangat pas menjadi tandem Romagnoli dan bisa menutup celah permainan sang Kapten berusia 26 tahun ini.

Romagnoli punya banyak waktu untuk menunjukkan kualitasnya di AC Milan musim ini, sekaligus menjadi legenda seperti Nesta di lini belakang.

Tetapi, Romagnoli tetap harus mengembangkan permainannya di AC Milan, karena jika tidak, Stefano Pioli yang membangun tim dari belakang, tentu tidak segan mencadangkan Romagnoli. (*)

Baca berita AC Milan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Talenta Alessio Romagnoli, Berkah dan Kutukan AC Milan, Beban Samai Penampilan Nesta.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved