PROFIL & BIODATA Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa: Lahir di Buleleng, Kini Pimpin Hadapi Teror KKB Papua

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa bangga dan memuji anak buahnya karena sukses melindungi warga dari teror KKB Papua.

Editor: Kambali
Istimewa
Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) saat melakukan pemeriksaan kesiapan operasi (Riksiapops) 2 Kompi satuan tugas pengamanan daerah rawan (Satgas Pamrahwan) Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 762/Vira Yudha Sakti (VYS) Kodam XVIII/Kasuari TA. 2021. 

Ajak fokus bangun Papua Barat

Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa sebelumnya berjanji kepada para pengungsi Distrik Moskona Barat yang jadi korban teror penembakan KKB Papua.

Mantan Danjen Kopassus itu berjanji akan menjamin keselematan para pengungsi.

“Pace Mace, jangan takut.

Kita tinggal di negeri sendiri, kita punya tanah air di sini karena Negara,

Pemerintah hadir untuk menjamin keamanan.

Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi di negara kita, negara Indonesia.

Saya selaku Pangdam bertanggungjawab atas keamanan terhadap saudara-saudara sekalian" ujar Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Baca juga: Kebrutalan KKB Papua, Hadang Mobil Pekerja Lalu Habisi 3 Nyawa, 4 Disandera, 2 Kritis

Hal tersebut dikatakan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa saat bertatap muka dengan para pengungsi Kampung Mayerga Distrik Moskona Barat di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Di hadapan Gubernur dan Kapolda Provinsi Papua Barat, Pangdam Kasuari menyatakan sikap prihatin atas masalah keamanan yang berdampak adanya pengungsi warga dari Kampung Mayerga ke Bintuni.

Ia mengatakan keselamatan adalah yang utama bagi masyarakat Indonesia, alasan tersebut yang mendasari TNI harus tampil segera untuk mengamankan masyarakat.

“Kita semua prihatin atas kejadian ini, apalagi saat ini kita dihadapkan pandemi Covid-19.

Akibatnya masyarakat harus mengungsi hampir dua minggu dan terpencar,” ujarnya.

Baca juga: Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo Disebut Danai KKB Papua, Kader Termuda Parlemen itu Buka Suara

Ditegaskannya kejadian di Distrik Moskona Barat, menjadi bukti bahwa masih ada yang tidak sejalan dengan NKRI.

Ia mengingatkan, Lodwick Mandacan sebagai kepala suku besar sudah mengikrarkan diri untuk bergabung dengan NKRI.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved