Berita Denpasar

Pasien Kanker Anak di RSUP Sanglah Denpasar Masih Berjuang di Hari Kemerdekaan

Di hari kemerdekaan semua orang sedang berjuang, entah berjuang untuk mencari nafkah, ataupun berjuang untuk tetap hidup.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Tangkapan layar - Dirut RSUP Sanglah ketika berikan bingkisan untuk anak-anak pasien kanker di RSUP Sanglah Denpasar, Rabu 18 Agustus 2021 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Di hari kemerdekaan semua orang sedang berjuang, entah berjuang untuk mencari nafkah, ataupun berjuang untuk tetap hidup.

Seperti pasien kanker anak yang sedang dirawat di RSUP Sanglah Denpasar, Bali.

Memang tak mudah bagi mereka menahan sakit yang ganas dan sifatnya menahun.

Terlebih diumur mereka yang harusnya masih bisa bermain-main dengan teman seusianya.

Baca juga: 5 Perbedaan Benjolan Akibat Tumor Payudara Jinak dan Kanker Payudara

Mereka bahkan kehilangan rambutnya dikarenakan harus mengikuti beberapa prosedur pengobatan seperti kemoterapi.

Maka dari itu, untuk menghidupkan kembali semangat mereka jalani pengobatan kanker, belasan anak yang merupakan pasien kanker diberikan semangat kemerdekaan oleh RSUP Sanglah pada Rabu 18 Agustus 2021.

Selain itu, mereka juga diberikan beberapa bingkisan terkait hari kemerdekaan.

Ketika diberikan bingkisan merah putih, anak-anak pun tampak menyambut baik walaupun masih dalam kondisi masih sakit.

Dirut RSUP Sanglah, dr. Wayan Sudana, berharap anak-anak bisa tetap dapat semangat menjalani pengobatan kankernya.

"Hari ini kami membagi semangat kemerdekaan dengan pasien anak-anak. Kami berharap mereka tetap semangat dalam menjalani perawatan di RSUP Sanglah. Semoga anak-anak generasi penerus bangsa bisa terus tumbuh untuk menjaga kemerdekaan ini," katanya.

Ketersediaan Ruang Jenazah di RSUP Sanglah Dan RSUD Bali Mandara Masih Tersedia

Meningkatnya kasus pasien Covid-19 yang meninggal di Bali membuat salah satu ruang jenazah pada salah satu faskes di Kota Denpasar, yakni RSUD Wangaya sempat kepenuhan jenazah hingga membangun tenda diluar ruang jenazah untuk tempat sementara jenazah. 

Sementara itu pada Rumah Sakit rujukan Covid-19 yang lain seperti RSUP Sanglah dan RSUD Bali Mandara, ketersediaan ruang jenazahnya masih tersedia.

Ketika dikonfirmasi, Kasubag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan saat ini ruang jenazah di RSUP Sanglah telah terisi 77 jenazah dan tersisa 15 ruang. 

"Ruang jenazah Sanglah kapasitas kemarin terisi 77 jenazah, dan masih ada 15 yang kosong. Tidak overload sih, disamping itu, kita punya kerjasama Bali Comunity Network, Humas punya kolaborasi rekanan, kolaborasi kemasyarakatan, juga pada komunitas-komunitas di Bali misalnya Flobamora, Ikawangi dan lain-lain," katanya pada, Senin 16 Agustus 2021. 

Lebih lanjutnya, Dewa mengatakan ketika ada pasien sesuai asal dari daerah tersebut, pihaknya bekerja sama dengan rumah singgah, juga volunter-volunter yang siap untuk setiap saat penguburan dan penanganan jenazah. 

"Syukurlah tidak sampai menumpuk, ada yang membantu RSUP Sanglah untuk menangani jenazah terlantar," tambahnya. 

Dewa juga menyatakan dukungannya pada imbauan dari Pemerintah untuk menitipkan jenazah maksimal dua hari saja di Rumah Sakit.

Baca juga: Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-76,Pemuda di Jembrana Beri Penghormatan kepada Pahlawan Lettu Dwinda

Dengan adanya kebijakan tersebut dapat membantu sirkulasi jenazah lebih cepat di Rumah Sakit. 

Ketika ditanyai apakah RSUP Sanglah menerima titipan jenazah dari RSUD Wangaya, Dewa mengatakan sejauh ini pihaknya belum menerima titipan jenazah dari Rumah Sakit lain. 

"Selama ini belum ada titipan dari Wangaya. Kalau ada rujukan pasti kita terima. Saat ini belum ada. Dan jika ada titipan jenazah Covid-19 yang sudah meninggal di Rumah Sakit sebelumnya pasti sudah ditangani sesuai prokes, kalo pasien Covid-19 pasti sudah dibungkus. Jadi kalau ada titipan ya tinggal disimpan di ruang jenazah kami," imbuhnya. 

Menurut Dewa dengan adanya imbauan ini, jenazah pasien Covid-19 pasti akan terurai di Rumah Sakit.

Untuk saat ini kapasitas keseluruhan ruang jenazah di RSUP Sanglah sebanyak 92 ruangan.

Jika nantinya ruang jenazah membludak RSUP Sanglah juga telah menyiapkan rumah duka untuk penyimpanan jenazah. 

Sementara untuk RSUD Bali Mandara, Kasubag Umum dan Humas RSUD Bali Mandara, I Gusti Agung Putu Aditya Mahendra mengatakan ruang jenazah pada RSBM belum mengalami overload.

Dan pihaknya belum menerima rujukan jenazah dari RS lain. 

"Kapasitas freezer untuk jenazah ada 12 di RSBM, tidak setiap hari ada pasien meninggal. Dalam seminggu mungkin 2 atau 3 saja. Kalau ada yang meninggal biasanya keluarga cepat mengambil jenazah. Kebanyakan dititipkan hanya sampai 2 hari saja disini. Dan kita sampai saat ini belum menerima titipan jenazah dari RS lain," kata Adit. (*) 

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved