Afghanistan
UPDATE: Taliban Telah Kumpulkan Pasukan di Pintu Lembah Panjshir, Markas Pro Pemerintah Afghanistan
Kami telah membuktikan diri, dalam 40 tahun terakhir telah menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu menaklukkan wilayah kami, terutama Lembah Panjshir.
TRIBUN-BALI.COM, KABUL - Kelompok perlawanan anti-Taliban di Afghanistan yang bermarkas di Lembah Panjshir mengklaim memiliki ribuan orang yang siap untuk berperang.
Namun Ali Nazary, kepala hubungan luar negeri Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF), mengatakan kepada BBC bahwa mereka lebih fokus untuk mengupayakan negosiasi damai, meski memiliki pasukan siap perang.
Dia menambahkan: "jika ini (negosiasi damai) gagal... maka kami tidak akan menerima agresi apapun".
Baca juga: Taliban Kepung Lembah Panjshir dari Tiga Sisi, Mengklaim Masih Kedepankan Negosiasi
Sementara itu, Taliban mengatakan mereka telah mengepung benteng lembah Panjshir kelompok itu dan mengepung mereka.
Tokoh-tokoh perlawanan juga mengatakan Taliban sekarang bergerak maju di wilayah itu, timur laut ibu kota Kabul.
Amrullah Saleh, yang merupakan wakil presiden dalam pemerintahan yang digulingkan oleh Taliban dan sekarang berbasis di Panjshir, men-tweet bahwa Taliban telah mengumpulkan pasukan di dekat pintu masuk ke lembah.
Baca juga: INILAH Lembah Panjshir, Satu-satunya Wilayah Sulit Ditaklukkan Taliban Kini Jadi Markas Perlawanan
Wilayah Panjshir, khususnya Lembah Panjshir, terkenal karena berhasil melawan invasi, termasuk dari pasukan Soviet selama perang Soviet-Afghanistan dari 1979 hingga 1989, dan Taliban pada 1990-an.
Sekarang, wilayah tersebut masih di bawah kendali NRF, yang didirikan oleh Ahmad Massoud, putra pahlawan perlawanan Afghanistan Ahmad Shah Massoud.
Baca juga: Taliban Terinspirasi Taktik Perang Mao Zedong dalam Menguasai Afghanistan, Pemberontak Harus Gesit
Ahmad Shah Massoud adalah seorang komandan gerilya kuat yang memimpin perlawanan terhadap Uni Soviet, dan kemudian memimpin sayap militer pemerintah Afghanistan melawan milisi saingan pada 1990-an.
Setelah Taliban menguasai, Ahmad Shah Massoud adalah komandan oposisi utama melawan kekuasaan mereka, sampai ia dibunuh pada 2001.
Nazary mengatakan kepada program Today di Radio BBC 4 bahwa Panjshir baru-baru ini menerima pasukan perlawanan lokal dari seluruh negeri, yang telah bergabung dengan pejuang yang telah mereka latih secara lokal.
Dia mengatakan kelompok itu memiliki "ribuan pasukan siap untuk perlawanan", meskipun BBC belum secara independen memverifikasi klaim ini.
"Namun, kami lebih memilih untuk mengejar perdamaian dan negosiasi sebelum segala jenis perang dan konflik," tambah Nazary.
Baca juga: Taliban Kepung Lembah Panjshir dari Tiga Sisi, Mengklaim Masih Kedepankan Negosiasi
Tujuan Front Perlawanan Nasional Afghanistan
Tujuan akhir Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) adalah mendukung bentuk pemerintahan yang terdesentralisasi di negara ini.
"NRF percaya bahwa untuk perdamaian abadi kita harus mengatasi masalah mendasar di Afghanistan," ujar Ali Nazary, kepala hubungan luar negeri NRF.
"Afghanistan adalah negara yang terdiri dari etnis minoritas, tidak ada yang mayoritas. Ini negara multikultural, jadi perlu pembagian kekuasaan, kesepakatan pembagian kekuasaan di mana semua orang melihat diri mereka berkuasa," lanjutnya.
Ia mengungkapkan bahwa jika Afghanistan memiliki satu kelompok yang mendominasi politik, hanya akan mengarah pada "perang internal dan kelanjutan dari konflik saat ini".
"Kami lebih suka perdamaian, kami memprioritaskan perdamaian dan negosiasi," tambah Nazary.
"Jika ini gagal, jika kami melihat bahwa pihak lain tidak tulus, jika kami melihat bahwa pihak lain mencoba memaksakan diri di seluruh negeri, maka kami tidak akan menerima agresi apa pun," ungkapanya.
“Dan kami telah membuktikan diri, rekam jejak kami dalam (40 tahun) terakhir telah menunjukkan bahwa tidak ada yang mampu menaklukkan wilayah kami, terutama Lembah Panjshir," ucapnya.
"Tentara Merah, dengan kekuatannya, tidak dapat mengalahkan kami...Saya tidak berpikir kekuatan apa pun saat ini di Afghanistan memiliki kekuatan Tentara Merah. Dan Taliban juga 25 tahun yang lalu...mereka mencoba merebut lembah dan mereka gagal, mereka menghadapi kekalahan telak," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/global/read/2021/08/24/082708070/kelompok-perlawanan-di-lembah-panjshir-afghanistan-mengejar-upaya?page=all#page2