Liga Italia
2 Penyebab Jebloknya Permainan Juventus di Liga Italia, Ini Analisis dari Sobat Massimiliano Allegri
Raksasa klub Liga Italia, Juventus, kini tengah dalam sorotan setelah mengawali dua laga start-nya yang hasilnya kurang memuaskan.
TRIBUN-BALI.COM – Raksasa klub Liga Italia, Juventus, kini tengah dalam sorotan setelah mengawali dua laga start-nya yang hasilnya kurang memuaskan.
Bianconeri, julukan Juventus, hanya memetik satu poin di dua laga yang dilakoni di kompetisi Serie A Liga Italia.
Lebih tepatnya, Juventus imbang lawan Udinese di laga perdana 2-2. Sementara di laga kandangnya, Juventus justru menuai hasil minor setelah dipermalukan Empoli 0-1.
Jika dilihat secara head to head, lawan yang dihadapi Juventus di dua laga Liga Italia termasuk klub medioker.
Apalagi secara komposisi pemain, tim besutan Massimiliano Allegri jelas lebih diunggulkan dibanding Udinesa dan Empoli.
Lalu pertanyaannya, ada apa dengan Juventus?

Baca juga: Menelisik Kebijakan Inter Milan di Bursa Transfer Liga Italia: Kedatangan Inzaghi Adalah Kunci
Baca juga: 3 Pemain Senior AS Roma Ini Melawan dan Tolak Dijual, Mourinho Diprediksi Siap Beri Keputusan Keji
Tak sedikit pihak yang mulai berspekulasi terkait penyebab melorotnya performa mereka musim ini.
Efek kepergian Cristiano Ronaldo dianggap menjadi salah satu sebab utama yang menyebabkan Juventus merana.
Namun, analisa yang berbeda dihadirkan oleh Giovanni Galeone.
Giovanni Galeone sendiri bukanlah orang sembarangan.
Pasalnya, ia adalah mentor sekaligus orang dekat dari pelatih Bianconeri saat ini, Max Allegri.
Galeone mengungkapkan ada dua hal yang menyebabkan kemerosotan performa rival abadi Inter Milan ini.
1. Filosofi Bermain
Sebab pertama yang ia sebutkan adalah persoalan filosofi permainan.
Hal itu didapat dari beragam pelatih yang dipercaya menangani Si Nyonya Tua dalam beberapa tahun terakhir.
Memang sepeninggal Antonio Conte, Juventus sering menunjuk pelatih anyar setiap beberapa musim.
Mulai dari Andrea Pirlo, Maurizio Sarri hingga Max Allegri menjadi bukti.
Dan ketiga pelatih di atas memiliki gaya bermain yang kontras satu sama lainnya.
Alhasil, para pemainlah yang menjadi korban dari kebijakan klub tersebut.

"Juventus memiliki banyak pemain kuat yang berada di dalam skuat beberapa tahun terakhir," ungkap Galeone dikutip dari Juvefc.
"Allegri mengatakan dia dan para stafnya harus bekerja sangat keras untuk menangani pemain-pemain ini."
"Tulang pungung dari tim ini memang masih sama untuk beberapa waktu."
"Tetapi mereka sudah berganti-ganti filosofi permainan dalam beberap tahun terakhir. Dan mereka hampir kehilangan arah karena itu," sambungnya.
2. Egois
Selain itu, para pemain nampaknya belum sepenuhnya menyatu dengan tim.
Sikap individualistis menjadi sangat kentara dalam permainan Chiellini cs.
Hasil dari kombinasi dua hal tersebut tak lain adalah keterpurukan tim asal Turin ini.
Untuk itu, Allegri tengah berjuang untuk menyatukan kembali kepinga-kepingan yang tercecer di dalam tim.
Untungnya ia memiliki waktu ekstra untuk membenahi tim.
Sebab para pemain tengah bersiap menjalani pekan internasional dan berlaga bersama negara masing-masing.

Allegri perlu segera menemukan formula terbaik untuk menyatukan tim.
Sebab mereka sudah tertinggal lima angka dari tim kuat Liga Italia lainnya.
Tim seperti Lazio, Inter Milan dan AS Roma bahkan berhasil menyapu bersih dua laga awal mereka dengan kemenangan.
"Masalah di Juventus adalah para pemain ingin tampil menonjol," ujar Galeano.
"Semua orang ingin bermain dengan caranya sendiri."
"Jadi Max memerlukan waktu lebih panjang untuk menyatukan tim ini," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)
Simak kabar Liga Italia lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akar Masalah Juventus di Liga Italia Terungkap, Allegri Akui Bianconeri Terguncang