Kurun Waktu 1 Tahun, Ribuan Konten Hoaks Tentang Covid-19 dan Vaksin Dihapus Kominfo RI dari Medsos
Berbeda lagi dengan kasus isu hoaks tentang Vaksin, di mana pada 4 Oktober 2020 - 28 Juli 2021 Kominfo RI ada temuan 270 isu hoaks
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dalam kurun satu tahun terakhir menghapus sedikitnya 3.884 konten isu hoaks tentang Covid-19 yang tersebar di platform media sosial periode 23 Januari 2020 hingga 28 Juli 2021.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo RI, Usman Kansong di sela kegiatan Southeast Asia Internet Governance Forum (SEA IGF) 2021 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Rabu 1 September 2021.
"Periode 23 Januari 2020 - 28 juli 2021 ada kasus 1.808 isu hoaks ditemukan, tetapi sebarannya atau disebarkan sampai 4.126, konten yang kita take down ada 3.884, dan yang kita ditindaklanjuti 242 hoaks terkait covid-19 umum," ujar Usman.
Berbeda lagi dengan kasus isu hoaks tentang Vaksin, di mana pada 4 Oktober 2020 - 28 Juli 2021 Kominfo RI ada temuan 270 isu hoaks.
Baca juga: Kominfo Akan Matikan Siaran TV Analog Mulai 17 Agustus, Siap-siap Gunakan TV Digital Atau Alat Ini
"Dari 270 itu sebarannya mencapai 1.897, konten kita takedown seluruhnya, tidak ditindaklanjuti ke proses penegakan hukum," kata dia.
Ia menjelaskan, sebagian besar konten hoaks tersebar di platform digital media sosial facebook.
"Isu hoaks ini mengalir lewat facebook sebagian besar, kita minta facebook menghapus konten hoaks dari platform digital mereka," kata dia.
Selanjutnya upaya yang dilakukan Kominfo adalah dengan cara kontra narasi untuk meluruskan isu hoaks yang terlanjur beredar di masyarakat.
"Ada kontra narasi kita sampaikan ke masyarakat benar, dan salahnya kita sampaikan melalui platform kominfo maupun media mainstream," tutur dia.
Di samping isu hoaks di tengah transformasi digital, Kominfo RI juga terus memperkuat sistem keamanan cyber.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan, menyampaikan, Kominfo memperkuat cyber security dengan membangun literasi digital dan bekerja sama dengan google, microsoft, Amazon dan platform lain.
"Memastikan cyber security ada tiga poin yang diperkuat yakni SDM, teknologi penunjang dan regulasi.
Sejak tahun 2018 Kominfo mengadakan program literasi digital talent scholarships, pelatihan digital bekerja sama dengan Microsoft dan lainnya, untuk peningkatan SDM, tentu tadi ada tawaran dari google, tahun ini ada 100 ribu beasiswa dari berbagai disiplin ilmu," kata Semuel
Pada kesempatan yang sama, Chairman Indonesia E-Commerce Association, Bima Laga menambahkan, pihak asosisasi selalu mengedukasi literasi digital kelada pelaku e-commerce dan konsumen.
Baca juga: Kabareskrim Beri Ultimatum bagi Penyebar Hoaks Penanganan Covid-19
"Untuk cyber security, kami selalu mengedukasi cara belanja yang benar dan perlindungan konsumen di platform e-commerce, anggota wajib berbadan hukum untuk memastikan keabsahan," jelas dia. (*)
Artikel lainnya di Berita Bali