Afghanistan

KISAH Asmara Tentara Afghanistan dan Perawat AS, Terpisah oleh Taliban, Antara Cinta dan Khawatir 

Mereka saling kontak lewat video dua tiga kali seminggu, juga lewat pesan singkat, membicarakan perang, keluarga dan masa depan

Editor: Bambang Wiyono
Pixabay
Foto ilustrasi tentara 

Komunkasi sang tentara dengan si perawat di AS hanya bisa dilakukan lewat aplikasi WhatsApp dan pesan singkat.

Si perawat sekarang berusia 59 tahun dan sudah pensiun. Sang tentara merupakan satu-satunya harapan bagi kebahagiaannya di masa depan.

Mereka sudah pernah bermimpi sang tentara bisa mengungsi ke Amerika Serikat, mereka juga sudah membicarakan pernikahan. Akan ada dua pesta, kata sang tentara, satu untuk masing-masing keluarga.

Si perawat sekarang hanya bisa menunggu. Ia melewati hari-harinya penuh kekhawatiran apakah sang tentara akan bisa selamat dan keluar dari Afghanistan.

Sekarang setelah penarikan seluruh pasukan AS, semakin kecil harapan bagi tentara pasukan komando Afghanistan ini bisa melarikan diri.

"Saya yakin bila Taliban menangkap saya, mereka akan melakukan penyiksaan," kata sang tentara dalam salah satu pesannya kepada si perawat.

"Mereka akan membawa saya ke hadapan keluarga dan mereka akan membunuh saya."

*ABC memutuskan tidak menggunakan nama tentara Afghanistan dan perawat AS dalam artikel karena alasan keamanan.

Diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/global/read/2021/09/04/201346570/kisah-cinta-tentara-afghanistan-dan-perawat-as-kini-terpisah-oleh-taliban?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved