Wawancara Khusus
Bincang dengan Jero Balian Bayu: Sembuhkan Pasien melalui Online
Kadek Bayu Desta Aryadana, yang akrab disapa Jero Bayu, adalah anak kedua dari balian kondang di Bali, Jero Balian Putu Robinson
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Jadi setelah upacara tersebut, saya diarahkan untuk melaksanakan upacara mawinten oleh ayah saya. Dan seusai acara tersebut saya sering bermimpi dan mendapat pawisik untuk tangkil atau maturan ke pura-pura dan saya jalani itu.
Sehingga tak jarang setiap pura yang saya kunjungi memberikan power atau energi positif yang bisa saya rasakan bahkan ada yang nyata merasuk ke dalam tubuh saya lalu memberikan saya pemberkatan.
Apakah belajar spiritual secara autodidak, atau lebih banyak mendapatkan karunia, atau seperti apa kisahnya?
Kalau yang tiang rasakan ini, lebih merupakan karunia, karena saya ataupun ayah saya tidak pernah belajar sesuatu yang khusus untuk menjadi seorang balian penyembuh.
Mungkin kalau orang lain kan sebagian dari mereka ada yang belajar atau bahkan berguru untuk memiliki kemampuan tersebut.
Suka-duka menjalani dunia spiritual?
Sejauh ini saya lebih banyak merasakan sukanya di dalam menjalani dunia spiritual ini. Sebab saya lebih merasa tenang dan tidak banyak beban atau lebih damai.
Apalagi ditambah banyak doa dari pasien yang saya sembuhkan membuat saya lebih semangat menjalani kehidupan sebagai balian.
Seperti apa metode pengobatan yang Jero Bayu praktikkan, dan sejak kapan belajarnya?
Saya lebih banyak menangani pasien jarak jauh dengan metode online saat ini. Khususnya pasien yang berdomisili di luar Bali atau di luar Indonesia.
Baca juga: Kisah Jero Bayu Gendeng, Pernah Dikubur Hidup-hidup 6 Jam hingga Ikut Audisi The Master
Apalagi melihat kondisi sekarang ke Bali harus keluar biaya banyak untuk cek Covid-19. Jadi saya fokus dengan membantu ke arah pengobatan online.
Sedangkan yang di Bali, saya arahkan ke alamat ayah saya, yaitu Jero Balian Putu Robinson. Sebab di sisi lain, saya masih menjalani pekerjaan lain di Degym Renon Platinum Bali.
Metode pengobatan saya dengan mengolah getaran aksara suci Bumi & Langit (Dwi Aksara Ang & Ah) yang mampu membakar energi negatif dan berbagai macam penyakit akibat ilmu hitam.
Tentunya proses pembelajaran ini, diarahkan oleh ayah saya dan energi tersebut mendapat pemberkatan langsung dari alam semesta (Bhuana Agung).
Pernahkah ada serangan sekala niskala selama menjalani dan mempraktikkan kehidupan spiritual?