KKB Papua
Cerita Dokter Ditikam Belati dari Belakang, Lompat ke Jurang, Saat Puskesmas Kiwirok Diserang KKB
Para Nakes memilih melompat ke jurang saat Puskesmas tempat mereka bekerja diserang sekitar 50 orang KKB Papua.
TRIBUN-BALI.COM, PAPUA - KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) Papua pimpinan Lamek Taplo tidak hanya merusak fasilitas umum di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Mereka juga melukai warga sipil.
Enak tenaga kesehatan (Nakes) menjadi korban saat KKB pimpinan Lamek Taplo melakukan pembakaran Puskesmas Kiwirok dan perumahan para Nakes, Senin (13/9/2021) pagi.
Para Nakes memilih melompat ke jurang saat Puskesmas tempat mereka bekerja diserang sekitar 50 orang KKB Papua.
Baca juga: KKB Papua Serang Puskesmas Kiwirok, Seorang Mantri Kesehatan Hilang, 2 Perawat Ditemukan Luka-luka
Mereka sempat dianiaya sebelum melompat ke jurang.
Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, mengatakan, para Nakes ketakutan kemudian lari sebelum melompat ke jurang.
Lima orang Nakes termasuk seorang dokter telah ditemukan.
Namun seorang mantri kesehatan masih hilang, kini dalam pencarian.
Kondisi dokter yang jadi korban mengalami patah tangan karena dipukul pakai besi oleh KKB.
"Sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang," ujar Cahyo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).
Personel TNI-Polri yang berada di Kiwirok telah berusaha mencari seorang mantri kesehatan yang masih hilang.
Namun, usaha tersebut belum berhasil karena KKB masih terus mengganggu dengan melepaskan tembakan.
"Tadi pagi tim gabungan turun cari tapi mereka ditembaki dari arah bandara," kata Cahyo.
Diberitakan sebelumnya, kontak senjata antara personel TNI Satgas Pamtas 403/WP dengan KKB terjadi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.
Akibat kejadian yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI, Prada Ansar mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.