Berita Denpasar

Akibat Pandemi Covid-19, Sebanyak 50 Persen Kios dan Los Lantai IV di Pasar Badung Denpasar Tutup

Karena dampak pandemi Covid-19 sebanyak  50 persen kios dan los di Lantai IV Pasar Badung, Denpasar tutup.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Rizal Fanany
Kios dan Los terlihat tutup di lantai lV Pasar Badung, Denpasar, Selasa 21 September 2021.Kurang lebih 50 persen kios dan los di Lantai IV Pasar Badung tutup akibat dampak pandemi. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Karena dampak pandemi Covid-19 sebanyak 50 persen kios dan los di Lantai IV Pasar Badung, Denpasar tutup.

Selain di lantai IV, kios dan los di lantai III juga banyak yang tutup dengan persentase sekitar 40 persen.

Hal tersebut dikatakan oleh Dirut Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata yang dikonfirmasi Senin, 21 September 2021.

“Untuk kios dan los di lantai III dan IV sebelum pandemi memang tidak maksimal penjualannya, tapi setelah pandemi ini tambah sepi,” kata Kompyang.

Selain itu, ia menambahkan beberapa kios dan los juga ada yang buka tutup karena sepinya pembeli.

Menurutnya, selain dampak pandemi, ada beberapa pedagang yang mengeluh tempatnya terlalu tinggi.

“Namun, keluhan itu kan tidak masuk akal karena dulu kan Pasar Badung juga kan lantai III,” katanya.

Selain itu, beberapa pedagang kios juga mengeluh karena tempat berjualannya sempit sehingga kurang leluasa menaruh barang.

Karena menurutnya kebanyakan pedagang yang berjualan di kios adalah pedagang grosiran.

“Kebanyakan yang masih buka di lantai III dan IV pedagang los, yang berjualan baju-baju dan sejenisnya. Kalau kios terkendala kios yang sempit. Ada yang menyewa dua kios namun belum bisa tempatnya dijadikan satu karena pengelolaannya belum diserahkan kepada Perumda sehingga belum bisa kami tata,” imbuhnya.

Kompyang mengatakan untuk pengelolaan Pasar Badung menggunakan sistem perjanjian kerjasama pemanfaatan dengan Pemkot Denpasar.

Akan tetapi saat ini masih sedang berproses sehingga pengelolaan Pasar Badung belum maksimal.

Pihaknya juga belum bisa memperbaiki beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan seperti lift dan eskalator karena belum diserahterimakan.

“Itu kendala kami, karena pengelolaannya belum diserahkan kepada kami oleh Pemkot Denpasar, sekarang masih berproses,” katanya.

Pihaknya pun hanya bisa melakukan perbaikan yang sifatnya urgent seperti masalah listrik dan air.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved