KKB Papua
Pratu Ida Bagus Putu Gugur Ditembak KKB Papua, Sang Ayah: Dia Bertaruh Nyawa untuk Negara
Pratu Ida Bagus Putu gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Selasa 21 September 2021.
"Saya ikhlas, macam mana lagi saya. Saya bah ndak mau kayak gini, macam mana lagi. Kehendak Yang Maha Kuasa kayak gini, dah takdir anak saya mungkin kayak begini, meninggal untuk negara," lanjutnya.
Baca Juga: Jenazah Pratu Ida Bagus Putu, Korban KKB Papua Dievakuasi dengan Helikopter ke Jayapura

Ida Bagus Ketut Sutelsa mengaku mendengar kabar kepergian anaknya dari sang istri.
"Yang kasi tahu istri saya, pertamanya Komandan 403 di Papua memberi kabar ke istri saya. Sekitar jam 5 lewat lah kami dapat kabar itu," tuturnya.
Pratu Ida Bagus Putu gugur karena alami luka tembak di bagian kepala saat bertugas di Pos Kiwirok, Pengunungan Bintang, Papua, pada Selasa 21 September 2021.
Ia dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat tembakan dari orang tak dikenal (OTK) sekitar pukul 06.30 WIT. Diduga kuat ia ditembak anggota KKB Papua.
Di mana saat itu ia bersama lima rekannya hendak bertugas mengamankan helly yang akan membawa jenazah petugas medis yang meninggal di Kiwirok beberapa hari lalu.
Ida Bagus Ketut Sutelsa juga menyampaikan, terakhir berkomunikasi dengan almarhum yang merupakan anak pertamanya itu pada tanggal 18 September via WhatsApp (WA).
Pria yang asal Kabupaten Jembrana, Bali, yang sudah lama merantau ke Kalimantan Barat ini lantas menunjukkan isi percakapan mereka.
Isi dari percakapan WA itu Ida Bagus Ketut Sutelsa mengirim pesan chat kepada sang anak pada tanggal 16 September sekitar pukul 21.31 WIB.
Dalam chat ia meminta agar anaknya untuk berhati-hati dalam tugas dan selalu berdoa.
Kemudian chat dibalas oleh sang anak pada tanggal 18 September sekitar pukul 05.13 WIB, yang pada intinya menjawab dengan mengiyakan pesan dari sang ayah, dan akan selalu berdoa di tempat tugas.
"Jadi tanggal 16 saya chat dia, tanggal 18 baru dapat balasan, mungkin dia sedang dalam tugas jadi tidak bisa dihubungi. Kalau pulang ke rumah di sini terakhir itu pada akhir tahun 2019," terang Ida Bagus Ketut Sutelsa.
Dirinya juga menuturkan, kemarin dirinya memang ada juga merasakan hal yang tidak biasa.
"Kemarin saya ada merasa tidak enak tidur, mungkin itu firasat bahwa akan ada sesuatu," ceritanya.