Serba Serbi
Kajeng Kliwon Enyitan Berbarengan Tilem Kapat & Buda Kliwon Gumbreg, Hari Baik untuk Muspa & Malukat
Jero Mangku Ketut Maliarsa, mengajak umat pada hari ini menghaturkan sembah bhakti kepada ida bhatara-bhatari baik di sanggah atau merajan rumah
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini, Rabu 6 Oktober 2021, bertepatan dengan beberapa hari suci.
Diantaranya rahina suci Kajeng Kliwon Enyitan,Tilem Sasih Kapat dan Buda Kliwon Gumbreg.
Jero Mangku Ketut Maliarsa, mengajak umat pada hari ini menghaturkan sembah bhakti kepada ida bhatara-bhatari baik di sanggah atau merajan rumah maupun di pura.
Sebab merupakan hari baik untuk melakukan persembahyangan atau bahkan malukat.
Baca juga: Tilem Kapat Bertepatan dengan Kajeng Kliwon, Lakukan Ini untuk Kedamaian
"Haturkan minimal canang asebit sari, untuk memohon anugerah Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan manifestasi beliau," ucapnya.
Pemangku Pura Campuhan Windhu Segara ini, menjelaskan bahwa Buda Kliwon Gumbreg artinya perpaduan antara saptawara yaitu hari Rabu (budha) dengan pancawara yaitu Kliwon.
Kemudian wukunya adalah wuku keenam yakni Gumbreg.
Sakralnya hari ini, kata ia, adalah untuk memuja Hyang Bhatara Dharma dan Sang Hyang Nirmala Jati untuk memohon kerahayuan bhuana alit dan bhuana agung.
Selain itu, untuk memohon penyucian angga sarira serta suksma sarira dan untuk memohon kelimpahan rezeki dari beliau.
Termasuk keselamatan dalam menjalankan hidup di dunia.
Selain canang sari, bisa pula menghaturkan canang yasa.
Lalu dipersembahkan kepada bhuta kala di natar sanggah, di halaman rumah, dan di lebuh.
"Itu semuanya segehan brumbun atau segehan manca warna, di natar sanggah yang di puja adalah Sang Bhuta Bhucari, lalu di halaman rumah Sang Kala Bhucari dan di lebuh Sang Durgha Bhucari.
Hari ini juga menjadi hari baik untuk malukat, atau pembersihan diri. Sebab selain Tilem juga merupakan hari suci Kajeng Kliwon.
Baca juga: Anggara Kasih Kulantir Bertepatan dengan Kajeng Kliwon dan Purnama Kapat, Apa Maknanya?
Sehingga malukat baik untuk pembersihan angga saria dan suksma sarira agar mencapai kesucian lahir dan batin. (*)
Artikel lainnya di Serba Serbi