Masa Karantina untuk Wisman Dipersingkat Jadi 5 Hari, Epidemiolog: Kita Mengulang Kesalahan Lama
Masa Karantina untuk Wisman Dipersingkat Jadi 5 Hari, Epidemiolog: Kita Mengulang Kesalahan Lama
TRIBUN-BALI.COM - Industri pariwisata yang terlanjur menjadi tumpuan utama perekonomian masyarakat Bali ambruk akibat pandemi berkepanjangan.
Terlebih lagi, sepanjang pandemi Covid-19 pariwisata Bali memang ditutup bagi wisman.
Setahun lebih mengarungi pandemi, pemerintah akhirnya mengumumkan pembukaan penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali per 14 Oktober 2021 mendatang.
Hal itu menjadi angin segar bagi pekerja industri turisme di Bali sembari berharap pariwisata Bali segera pulih.
Kamis 7 Oktober 2021, pemerintah kembali menggelar rapat terbatas terkait rencana pembukaan Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman).
Salah satu yang dibahas dalam rapat tersebut terkait dengan masa karantina.
Pemerintah mempersingkat masa karantina wisman dari yang sebelumnya 8 hari, kini dicanangkan hanya 5 hari.
"Dalam rapat tadi dibahas mengenai periode karantina. Dengan situasi seperti ini akan dirapatkan dan posisinya menjadi 5 hari," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas, Kamis (7/10/2021).
"Melihat situasi yang ada di kepulauan seperti Bali atau pun di Kepulauan Riau yang levelnya sudah turun diminta untuk dipersiapkan untuk bisa dibuka," ungkap Airlangga.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan setiap penumpang internasional yang datang ke Bali nantinya harus menjalani karantina dengan biaya sendiri.
Meski penerbangan internasional akan dibuka, belum semua negara dibuka untuk penerbangan internasional ke Bali. Masih terbatas beberapa negara.
"Setiap penumpang kedatangan internasional harus mempunyai bukti-bukti booking hotel untuk karantina minimal untuk 8 hari dengan biaya sendiri," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin 4 Oktober 2021.
"Negara-negara yang kita buka terdiri dari beberapa negara seperti Korea Selatan, Tiongkok, Jeopang, Abu Dhabi, Dubai, juga New Zealand," ungkap Menko Luhut.
Disambut Baik Pelaku Pariwisata