Berita Bali
Jokowi Ingin Ekonomi Bali Segera Pulih, Soroti Penyerapan APBD dan Cek Persiapan Meeting G20
Presiden RI Joko Widodo berharap perekonomian Bali segera pulih setelah pariwisata internasional kembali dibuka
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Presiden RI Joko Widodo berharap perekonomian Bali segera pulih setelah pariwisata internasional kembali dibuka, Kamis 14 Oktober 2021.
Hal tersebut diungkapkannya ketika melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali Wayan Koster dan para pimpinan daerah di Kantor Gubernur, Wiswasabha, Denpasar, Bali, Jumat 8 Oktober 2021.
"Kami harapkan perekonomian Bali mulai pulih dan normal. Di kuartal pertama (ekonomi) Bali masih di angka 2,8 persen. Ini setelah 14 Oktober bisa melompat dari angka yang ada. Meskipun inflasi terkendali baik, tapi pertumbuhan ekonomi sangat perlu ditingkatkan kembali ke normal," ucapnya.
Dalam kondisi ini, Jokowi mengatakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sangat diperlukan realisasinya.
Baca juga: Presiden Jokowi Harapkan KTT G20 Menjadi Showcase Kemampuan Indonesia dalam Tangani Pandemi
Tentunya dalam hal ini APBD sangat diperlukan.
Ia mengingatkan agar jangan sampai APBD tidak didapatkan dalam bentuk uang dinas keuangan, baik provinsi atau kabupaten/kota tersebut yang sudah ditunggu oleh masyarakat.
"Peredaran uang itu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan anggaran. Serta dapat meningkatkan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Ini tinggal berapa bulan lagi. Kalau kita lihat Badung 63 persen, Gianyar 46 persen. Bangli masih 52 persen, Tabanan 52 persen, Klungkung 54 persen, Buleleng masih 59 persen, Karangasem 59 persen, Kota Denpasar 62 persen dan Jembrana 67 persen," paparnya.
Menurutnya, masih banyak penyerapan anggaran yang harus diselesaikan sehingga pertukaran terjadi dan semakin banyak memberikan kesejahteraan masyarakat.
Tak lupa juga ia membahas terkait persiapan meeting G20 Indonesia yang akan diadakan di Bali.
"Ini perhelatan besar di 20 negara besar dengan GDP (Gross Domestic Product) terbanyak. Saya harapkan ini nanti persiapannya matang. Kita nanti akan adakan seperti kampanye corong marketingnya, bahwa Bali kondisinya normal dan Bali siap menerima tamu siapa pun dan dari negara mana pun," tambahnya.
Ia juga mewanti-wanti pejabat daerah Bali agar jangan sampai event G20 gagal terlaksana di Bali.
Rencananya meeting G20 ini akan berlangsung pada November 2022.
"Jangan sampai dalam event gagal menyelenggarakan. Hari ini kita cek langsung venue yang akan kita ditangani G20 bersama kepala negara lainKita masih memiliki waktu satu tahun," katanya.
Jokowi juga membahas penanganan Covid-19 juga kesiapan Bali jelang dibukanya pariwisata.