Human Insterest Story

Paha Juniani Asal Buleleng Kian Membesar, BLT yang Diterima hanya Cukup Beli Susu untuk Anak Ketiga

Kesedihan dirasakan oleh Gusti Nyoman Juniani (34). Ia tak bisa merawat anak ketiganya yang saat ini masih berusia enam bulan, karena penyakit

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Gusti Nyoman Juniani tampak terbaring lemah di kamar tidurnya di Banjar Dinas Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng, Selasa 12 Oktober 2021. Ia diduga mengalami sakit tumor 

Mertayasa menyebut, ia sudah dua kali memeriksakan kondisi istrinya itu ke RS Pratama Tangguwisia Seririt, dan RS Shanti Graha Seririt.

Dari hasil diagnosis, sang istri dinyatakan mengalami tumor, sehingga harus dirujuk ke RSUP Sanglah.

Namun Mertayasa menolak rujukan tersebut, dengan alasan tidak ada yang merawat anak-anaknya di rumah.

Baca juga: Spesialis Jambret Kalung Emas di Buleleng Ditangkap Polisi, Liontin Tertinggal di TKP

Terlebih Mertayasa juga mengalami keterbatasan ekonomi. Pria yang bekerja sebagai buruh serabutan ini sudah 15 hari belakangan tidak mendapatkan pekerjaan.

Untuk memenuhi kebutuhan perut anak dan istrinya, Mertayasa harus meminjam di warung milik keluarganya.

Sementara BLT DD yang ia terima hanya cukup untuk membeli susu formula untuk anak ketiganya. 

"Jujur saya tidak bisa baca dan tulis. Kalau saya ikut ke RSUP Sanglah, saya juga takut nanti tidak mengerti harus bagaimana di sana. Lagi pula anak-anak saya di rumah juga tidak ada yang ngurus, karena saudara-saudara saya juga kondisi perekonomiannya sama," ucap Mertayasa lirih. 

Kendati menolak sang istri dirujuk ke RSUP Sanglah, Mertayasa tetap mencoba memberikan sang istri obat-obat tradisional.

Bahkan, ia sudah mengunjungi sebanyak 19 orang balian, agar penyakit yang dialami oleh Juniani segera hilang.

"Kalau dari balian katanya istri saya itu sakit karena kena santet. Soalnya bengkak di pahanya itu sakit setiap hari raya. Kalau dari dokter katanya tumor."

"Kalau saja istri saya bisa dirawat di rumah sakit yang ada di Buleleng saya setuju. Tapi kalau harus dirujuk ke Sanglah, saya tidak bisa. Kasian anak-anak saya masih kecil, nanti tidak ada yang rawat," terangnya. 

Sementara Sekretaris Desa Joanyar Wayan Maka Sara Atmaja tidak menampik jika keluarga Mertayasa merupakan warga yang kurang mampu.

Namun pihaknya sudah mencoba memberikan bantuan seperti jaminan kesehatan dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). (*)

Berita lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved