PON XX Papua
Latihan Dengan Fasilitas Seadanya, Made Eppi Tak Menyangka Bisa Rebut Medali Emas
Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini segala sesuatu pasti terbatas. Begitu juga dengan aktivitas berolahraga di fasilitas umum.
Penulis: Marianus Seran | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN BALI.COM, SENTANI - Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini segala sesuatu pasti terbatas.
Begitu juga dengan aktivitas berolahraga di fasilitas umum.
Hal ini yang dialami atlet atletik Bali, Ni Made Eppi Wilantika.
Dia tak bisa berlatih maksimal karena pandemi.
Efektivitas waktu persiapan untuk berlaga di PON XX Papua 2021 hanya enam bulan di Bali.
Dengan fasilitas seadanya di rumah ia menjalankan latihan selama ini.
Dia tak menyangka semua itu berbuah manis.
Ia berhasil mempersembahkan medali emas dari nomor lompat tinggi putri yang berlangsung di Mimika Sport Center Mimika Papua, Rabu 13 Oktober 2021.
Ia melompat setinggi 174 cm.
Kemudian di tempat kedua diraih Ika Puspa Dewi (Jawa Barat) dengan ketinggian yang sama, yakni 174 cm.
Sementara itu, posisi ketiga ditempati Nadia Anggraini (DKI Jakarta) dengan tinggi lompatan 164 cm.
Kemudian, Sinta Adela Puspita (Jawa Timur) dengan ketinggian 164 cm.
Sedangkan Sofura Humairoh (Bangka Belitung) dengan ketinggian 155 cm, dan terakhir Alda Dwi Agustine (Jawa Barat) dengan ketinggian 150 cm.
"Dengan persiapan yang matang namun terdapat keterbatasan fasilitas selama berlatih, namun masih mampu meraih emas menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujar Ni Made Eppi Wilantika.