Piala Thomas dan Uber 2021

Live TVRI Semifinal Thomas Cup 2021 Denmark vs Indonesia, Ini Kata Axelsen Jelang Lawan Ginting Cs

Tayang: Sabtu, 16 Oktober 2021 06:37 WITA

Editor: Ady Sucipto

Live TVRI Semifinal Thomas Cup 2021 Denmark vs Indonesia, Ini Kata Axelsen Jelang Lawan Ginting Cs

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen mengembalikan bola ke arah lawan asal Jepang, Kento Momota dalam partai final Indonesia Open 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (8/7/2018).

Baca Selanjutnya:

4.670 Atlet Siap Bertarung di Porprov Bali XVI, KONI Tepis Atlet Bayaran: Tidak Ada!

TRIBUN-BALI.COM – Denmark memastikan diri akan menantang Indonesia di semifinal Thomas Cup 2021 usai menyingkirkan India, Jumat 15 Oktober 2021 malam.

Viktor Axelsen cs mengalahkan India dengan skor akhir 3-1 sekaligus menyegel tiket semifinal Thomas Cup 2021 dan mengantarkan Denmark vs Indonesia.

Kemenangan Denmark didapat lewat dua tunggal terbaiknya Viktor Axelsen dan Anders Antonsen, dan ganda putra Frederik Sogaard/Mathian Christiansen.

Atas hasil ini, di semifinal Thomas Cup 2021 akan mempertemukan Denmark vs Indonesia. Pada pertandingan sebelumnya Anthony Ginting cs berhasil mengalahkan Malaysia 3-0.

Kemenangan tersebut juga sangat berarti bagi Ginting dan Marcus/Kevin karena berhasil membalas kekalahan atas wakil Malaysia, Lee Zii Jia dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Bagi Denmark, ini adalah kali ke-22 mereka tampil di semifinal Piala Thomas.

Catatan yang paling bersejarah adalah pada tahun 2016, ketika mereka mampu melangkah ke final dan menjadi juara untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Indonesia.

Pertandingan Indonesia dengan Denmark kerap menyajikan laga seru dan menarik.

Tidak hanya dari sektor tunggal putra yang sama-sama punya kekuatan ganda, melainkan juga di sektor ganda putra.

Dalam postingan Twitter Viktor Axelsen mengaku sudah tidak sabar menunggu hari esok untuk melawan Indonesia ketika mengomentari cuitan BadmintonTalk.

Pebulutangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting melepaskan tembakan ke gawang Anders Antonsen dari Denmark dalam pertandingan perempat final bulu tangkis tunggal putra pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

"Tidak sabar untuk besok (lawan Indonesia), emot senang. Saya cinta dengan olahraga ini," tulisnya.

Begitu juga dengan Hans-Kristian Solberg Vittinghus. Pemain yang menjadi penentu kemenangan Denmark atas Indonesia pada tahun 2016 lalu itu juga tidak sabar menunggu hari esok.

"Denmark-Indonesia, emot gembira. Ini akan menjadi kembang api (meledak). Tidak sabar! Bertanding lawan Indonesia," tulis Vittinghus.

Yang menariknya, Denmark punya kans untuk mencatatkan capaian bersejarah dalam gelaran Piala Thomas 2021.

Tahun ini, gelaran Piala Thomas dan Uber 2021 berlangsung di Denmark, Ceres Arena, di Aarhus.

Pelatih kepala Denmark, Kenneth Jonassen mengaku belum puas, meski timnya saat ini sudah memastikan langkah di semifinal.

"Kami telah mencapai salah satu tujuan kami sekrang karena medali ada di rumah, tetapi kami saka sekali belum puas," kata Kennerth dikutip dari Federasi Bulu Tangkis Denmark.

"Sekarang kita menghadapi Indonesia dan itu akan menjadi setidaknya 50-50 pertandingan.

"Ini adalah ukuran yang sama sekali berbeda dan merupakan kelas dunia nyata pertama dalam hal lebar dan tingkat di semua kursi. Jadi ini akan menjadi tugas besar dan sesuatu yang sangat kami nantikan," pungkasnya.

Pemain tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, melakukan selebrasi pada pertandingan perempat final Thailand Open II 2021 yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (22/1/2021). (ERIKA SAWAUCHI)

Indonesia adalah tim paling sukses dalam gelaran Piala Thomas dengan memenangkan 13 gelar, berbanding jauh dengan Denmark yang baru meraih satu trofi.

Namun, pahit bagi Tanah Air karena terakhir kali merayakan kemenangan di Piala Thomas pada tahun 2002, mendekati dua dekade untuk saat ini.

Menarik dinantikan, pertandingan seru yang penuh dengan emosional, balas kekalahan bagi Indonesia dan momentum bersejarah bagi Denmark di 'tanah sendiri'.