Maulid Nabi
5 Kuliner Khas Maulid Nabi Muhammad SAW dari Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Nasi Suci Ulam Sari
Makanan khas Maulid Nabi ini hanya hadir saat memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW saja yakni tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam.
Kuliner khas Maulid Nabi ini mungkin masih asing di telinga banyak orang.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia; Penambahan Kasus hingga Libur Nasional Maulid Nabi Digeser
Namun, bagi warga Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Sumpil adalah makanan wajib ada saat menjelang hari lahir Nabi Muhammad.
Hal ini lantaran Sumpil biasanya diberikan kepada tetangga atau sanak saudara sebagai tradisi hantaran.
Sumpil terbuat dari beras yang diolah mirip ketupat. Bedanya media pembungkusnya adalah daun bambu yang di bentuk limas.
4. Endog-endogan

Makanan khas Maulid Nabi ini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Diambil dari kata 'endog' yang berarti telur.
Cara penyajiannya, telur direbus biasa lalu ditusuk dengan bambu kecil. Setelah itu dihias dengan kertas warna-warni.
Baca juga: RESMI, Cuti Bersama Natal Dihapuskan, Libur Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi juga Digeser
Telur tusuk yang dihias itulah yang disebut 'kembang endog'. Setelah itu, tancapkan pada jodang, batang pisang yang juga dihias.
Jodang yang telah diisi 'kembang endog' akan diarak keliling kampung dengan iringan musik tradisional. Selepas itu, telur baru boleh dimakan.
5. Nasi Suci Ulam Sari

Bagi masyarakat Pacitan, Jawa Timur, pembuatan Nasi Suci Ulam Sari sebagai kuliner khas Maulid Nabi memiliki filosofi khusus.
Ini merupakan bentuk harapan masyarakat Pacitan supaya diberkahi oleh Allah SWT dan dihindarkan dari mara bahaya.
Kuliner ini terdiri dari nasi uduk berbentuk tumpeng dan diberi lauk berupa ayam utuh yang direbus dan lauk lainnya.