Berita Bali
Bali Masih Sepi Wisman Meski Penerbangan Internasional Dibuka, Ini Penjelasan Menparekraf
Hampir seminggu sejak pembukaan wisman ke Bali, pemesanan hotel dan paket wisata masih sepi.
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM – Hampir seminggu pemerintah Indonesia membuka pintu kedatangan Internasional bagi wisatawan mancanegara pada 14 Oktober 2021 ke Bali dan Kepulauan Riau.
Meski begitu pemesanan hotel dan paket wisata masih sepi dari 19 negara tertentu yang diizinkan datang ke Bali.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu, 20 Oktober 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan alasan wisman berkunjung ke Bali masih sepi.
“Wisman membutuhkan waktu lebih untuk menyiapkan dokumen perjalanan ke Indonesia. Mereka juga masih menunggu jadwal penerbangan dari pihak maskapai,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sandiaga menerangkan, tidak semua maskapai penerbangan telah membuka kembali rute penerbangan mereka langsung dari Negara asal ke Bali.
Sandi juga menjelaskan tidak serta-merta sejak Bali dikunjungi Wisman usai dibuka kedatangan internasional pada 14 Oktober 2021 kemarin.
“Mereka perlu mempersiapkan dokumen perjalanan. Seperti membeli tiket, visa, dan sebagainya. Salah satu siasat yang dilakukan agar wisman berkunjung adalah mempersiapkan destinasi sesuai dengan standar CHSE,” ucap Sandiaga.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Bali: Ada Penambahan Kasus hingga DPRD Minta Revisi Karantina Wisman
"Lalu juga menawarkan layanan paket wisata eksklusif atau mini grup, agar wisman merasa lebih aman dan meminimalisir potensi penularan virus saat liburan,” sambunggnya.
Pengumuman Mendadak
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali Yoga Iswara, dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya. Mengungkapkan bila hotel-hotel dari objek wisata di Bali masih sepi pengunjung Wisman.
Menurut mereka sepinya pesanan hotel dan paket wisata dari para wisman berdasarkan pengumuman penyambutan kembali wisman ke Indonesia yang dilakukan secara mendadak.
“Minimum biasanya sebulan sebelumnya. Kalau diumumkan akan buka November, mereka (pemerintah) mulai mengumumkan Oktober. Kalau Oktober, kita September harusnya sudah umumkan,” jelas Rai, pada Rabu, 13 Oktober 2021, dikutip dari Kompas.com pada Rabu, 20 Oktober 2021.
Sementara itu, Pauline menuturkan bahwa pengumuman dibukanya kembali Pulau Dewata yang dilakukan secara dadakan membuat wisman kurang siap dalam perencanaan perjalanan.
DPRD Bali Minta Revisi Karantina Wisman
Sesuai dengan Inmendagri No 53 Tahun 2021 tentang PPKM di Jawa dan Bali, Provinsi Bali masuk Level 2 yang berlaku 19 Oktober sampai 1 November 2021.
Sejumlah aktivitas di wilayah PPKM Level 2 juga agak dilonggarkan.
Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi berharap penurunan status PPKM di Bali dapat semakin memancing kedatangan wisatawan, khususnya mancanegara ke Bali.
Pihaknya juga berharap agar melalui penurunan level PPKM ini pemerintah merevisi peraturan wajib karantina bagi wisman yang datang, khususnya yang terbukti bebas Covid-19 melalui hasil tes PCR di Bandara Ngurah Rai.
Apalagi, menurut dia, kebijakan karantina tanpa pandang bulu tersebut menjadi hambatan bagi para wisatawan untuk datang ke Bali.
Baca juga: 18 Wilayah Indonesia Memasuki Musim Hujan, Bali Waspada Potensi La Nina
“Karantina salah satu hambatan wisman masuk Bali,” jelasnya, Selasa 19 Oktober 2021.
“Kalau bisa wisman sudah divaksinasi dan sudah sehat, jangan dikarantina. Ini saya juga mewakili teman-teman, bagaimana jika karantina ditiadakan untuk merangsang wisman masuk Bali dulu. Kesehatan memang penting, tapi ekonomi tidak kalah pentingnya,” sambung Kresna Budi.
Dalam kesempatan tersebut, ia menambahkan kalau nantinya wisman yang tiba adanya emergency baru diadakan karantina.
Sebab antar pulau saja saat ini tidak ada karantinanya.
“Wisman yang sehat jangan. Kalau semua yang sehat dikarantina, kan pusing ini. Mereka juga swab PCR. Jika sehat, tidak usah lah. Ini masukan dari kami. Mudah-mudahan sebagai perangsang wisman datang,” tandasnya. (*)