Sponsored Content
Poltekpar Bali Konsisten Dampingi Desa Taro Kembangkan Pengelolaan Desa Wisata
Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) Konsisten Dampingi Desa Taro Kembangkan Pengelolaan Desa Wisata
TRIBUN-BALI.COM - Desa Wisata Taro telah memperoleh anugerah sebagai Juara 1 Desa Wisata BCA Award, juara 2 Lomba Desa Wisata Tri Sakti Bung Karno, Percontohan Pengelolaan Sampah berbasis sumber dari Bapak Gubenur Bali, dan masuk nominasi 16 Desa Wisata berkelanjutan Kemenparekraf di tahun 2021.
Hal ini menjadikan Desa Taro sebagai acuan (benchmark) bagi desa wisata di Bali dalam pengelolaan desa wisata maupun pelayanan wisatawan.
Sebagai desa tertua di Bali, Desa Wisata Taro memiliki tiga potensi wisata antara lain rural experience, culture and heritage, dan natural landscapes.
Ketiga potensi wisata ini dimanfaatkan dengan baik sehingga mengharumkan nama Desa Taro sebagai salah satu desa wisata favorit di Bali.
Pemberian anugerah sebagai Desa Wisata Nusantara bukanlah tanpa alasan, tidak hanya satu ataupun dua, Desa Wisata Taro memiliki sembilan daya tarik wisata meliputi DTW Lembu Putih, D’Tunggir, Delodsema Village, Semara Ratih River, Alas Taro, Pura Agung Gunung Raung, Tegal Dukuh Camp, Pemulan Bali Agro dan Moringga Resources.
Namun, menurut Kepala Desa Taro, Bapak I Wayan Warka, dalam sambutannya menyatakan masih terdapat beberapa kendala yang ditemui.
Adapun kesadaran dan kemampuan masyarakat setempat dalam memberikan pelayanan yang baik masih perlu ditingkatkan, khususnya di dalam memberikan penjelasan mengenai produk desa wisata alam dan budaya.
Sehingga, masyarakat dapat mempertajam keterampilannya dalam memberikan pelayanan prima kepada wisatawan yang berkunjung.
Politeknik Pariwisata Bali (Poltekpar Bali) sebagai perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi senantiasa memberikan pendampingan dan pelatihan sebagai program yang berkelanjutan.
Setelah sebelumnya Prodi Bisnis Hospitaliti (BHP) Poltekpar Bali, telah mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema ‘Pemahaman Sikap Dasar Hospitaliti, Profesionalisme, dan CHSE dalam rangka menunjang Usaha Kepariwisataan di Desa Taro dan Pelatihan Operasional Homestay’.
Kini tim Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) memberikan pelatihan bertajuk ‘Pengelolaan dan Interpretasi Produk Desa Wisata Taro, Kabupaten Gianyar’ yang diketuai oleh Ni Made Tirtawati,S.Si.,M.Par.
Kegiatan dilaksanakan di obyek wisata Lembu Putih pada 25-26 Oktober 2021.
Mengingat Desa Wisata Taro dijadikan sebagai desa wisata acuan (benchmark) bagi desa wisata lainnya, kegiatan pelatihan ini memiliki tujuan agar para pengelola tempat wisata di Desa Taro memiliki keterampilan dasar untuk mengelola dan mengintepretasikan produk desa wisata Taro.
Peserta kegiatan yang dilaksanakan di Obyek Wisata Lembu Putih ini terdiri dari perangkat desa dinas dan desa adat, pengelola desa wisata, anggota pokdarwis, pengelola atraksi wisata, dan kelompok pemuda setempat.
Para peserta tampak antusias mengikut kegiatan pelatihan. Penerapan protokol kesehatan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.