Berita Nasional
2 Oknum Polisi Diduga Jual Amunisi ke KKB Papua - Seorang Balita Meninggal Terkena Serpihan Peluru
2 Oknum Polisi Ditangkap Diduga Jual Amunisi ke KKB Papua - Seorang Balita Meninggal Terkena Serpihan Peluru
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, PAPUA – Dua oknum polisi yang bertugas di Nabire, Papua ditangkap usai menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi pada Rabu, 27 Oktober 2021.
Dikutip dari Tribun-Papua.com pada Sabtu, 30 Oktober 2021, Kombes Pol Faisal Ramadhani membenarkan informasi tersebut.
Saat ini, kedua oknum anggota polisi tersebut telah diamankan di wilaya Kabupaten Nabire, Papua.
Kedua oknum tersebut tengah menjalani pemeriksaan.
"Iya lagi pemeriksaan. Lagi dilakukan pemeriksaan," kata Faisal.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Penembakan Dantim BAIS TNI Hingga Pos Polisi Ditembak OTK di Aceh
Faisal menyebut 2 oknum polisi dengan inisial JPO dan AS tengah dalam proses pemeriksaan intensif di Polres Nabire.
Faisal belum menjelaskan lebih lanjut status dari kedua anggota Polri tersebut yang ditangkap.
"Sementara lagi pemeriksaan. Belum digelar perkara," tukasnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, Polri juga menyita sejumlah barang bukti.
Adapun barang bukti tersebut diantaranya; uang, ponsel, KTP hingga amunisi yang diduga akan dijual kepada KKB Papua.
"Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menutup pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimmen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, dikutip dari laman Kompas.com, pada Sabtu 30 Oktober 2021.
Menurut dia, jika pimpinan bermasalah, maka anggota lainnya bakal ikut bermasalah pula.
Karena itu, dia mengingatkan agar seorang pemimpin harus mencontohkan hal-hal baik dan mampu bersikap tegas.
"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," ucap Listyo.