Berita Nasional

2 Oknum Polisi Diduga Jual Amunisi ke KKB Papua - Seorang Balita Meninggal Terkena Serpihan Peluru

2 Oknum Polisi Ditangkap Diduga Jual Amunisi ke KKB Papua - Seorang Balita Meninggal Terkena Serpihan Peluru

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Widyartha Suryawan
Istimewa
Ilustrasi - Kepulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin, 13 September 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, PAPUA – Dua oknum polisi yang bertugas di Nabire, Papua ditangkap usai menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Penangkapan tersebut dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi pada Rabu, 27 Oktober 2021.

Dikutip dari Tribun-Papua.com pada Sabtu, 30 Oktober 2021, Kombes Pol Faisal Ramadhani membenarkan informasi tersebut.

Saat ini, kedua oknum anggota polisi tersebut telah diamankan di wilaya Kabupaten Nabire, Papua.

Kedua oknum tersebut tengah menjalani pemeriksaan.

"Iya lagi pemeriksaan. Lagi dilakukan pemeriksaan," kata Faisal.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Penembakan Dantim BAIS TNI Hingga Pos Polisi Ditembak OTK di Aceh

Faisal menyebut 2 oknum polisi dengan inisial JPO dan AS tengah dalam proses pemeriksaan intensif di Polres Nabire.

Faisal belum menjelaskan lebih lanjut status dari kedua anggota Polri tersebut yang ditangkap.

"Sementara lagi pemeriksaan. Belum digelar perkara," tukasnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, Polri juga menyita sejumlah barang bukti.

Adapun barang bukti tersebut diantaranya; uang, ponsel, KTP hingga amunisi yang diduga akan dijual kepada KKB Papua.

"Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menutup pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimmen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, dikutip dari laman Kompas.com, pada Sabtu 30 Oktober 2021.

Menurut dia, jika pimpinan bermasalah, maka anggota lainnya bakal ikut bermasalah pula.

Karena itu, dia mengingatkan agar seorang pemimpin harus mencontohkan hal-hal baik dan mampu bersikap tegas.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," ucap Listyo.

1 Balita Meninggal Dunia

Sementara itu, pada Selasa 26 Oktober 2021, dua balita terkena serpihan peluru milik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Diketahui bila 2 balita tersebut berasal dari Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu, 30 Oktober 2021, saat insiden tersebut, kedua balita itu tengah beraktivitas dengan orangtuanya disekitar rumah.

Mereka tidak menyadari jika tengah menjadi sasaran dari KKB Papua. Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal.

"Pada saat terjadinya kontak tembak, dua anak sedang dengan orang tuanya beraktivitas di sekitar rumah, sehingga menjadi sasaran  Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut," kata Kamal melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 28 Oktober 2021.

Baca juga: Fakta fakta penembakan dantim bais tni hingga pos polisi ditembak otk di aceh

"Diketahui kedua anak tersebut mengalami luka serpihan tembak, satu meninggal dunia dan satu terkena tembakan di punggung belakang," sambung Kamal.

Kamal menjelaskan salah satu korban tewas karena tidak adanya tenaga kesehatan di lokasi tersebut. Saat itu oleh orangtuanya, korban dibawa ke puskesmas.

Namun ternyata tak ada petugas kesehatan di puskesma.

Korban pun dibawa kembali ke rumah dan meninggal dunia karena terlambat mendapatkan penanganan medis.

"Melihat kejadian tersebut, keluarga korban hendak membawa kedua putranya ke Puskesmas namun tidak adanya tenaga medis sehingga korban dibawa kembali ke rumah dan pada malam harinya keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sugapa," kata dia. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved