Tak Hanya Potensi Bencana Hidrometeorologi, Jarang Disadari La Nina Punya Dampak Positif Ini
Tak Hanya Potensi Bencana Hidrometeorologi, Jarang Disadari La Nina Punya Dampak Positif Ini
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada di 34 Provinsi untuk mempersiapkan kesiapsiagaan terkait fenomena La Nina.
Hal ini bertujuan agar setiap daerah di Indonesia dapat meminimalisir dampak dari bahaya hidrometeorologi akibat fenomena La Nina.
Adapun dampak hidrometeorologi meliputi banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
Dikutip dari laman resmi BNPB, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi mengatakan bila pada tahun 2020 ada peningkatan intensitas hujan di Indonesia.
"Catatan historis menunjukkan bahwa La Nina tahun 2020 menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia hingga 20 persen sampai dengan 70 persen dari kondisi normalnya," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com pada Senin, 11 November 2021.
Ia menekankan, peningkatan curah hujan itu berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Lebih lanjut Prasinta meminta BPBD Provinsi untuk mewaspadai dan menginstruksikan BPBD tingkat kabupaten dan kota terkait langkah-langkah kesiapsiagaan terhadap dampak dari fenomena La Nina.
Baca juga: Mengenal Fenomena La Nina yang Akan Mengancam Ketahanan Pangan
Ia juga mengingatkan, pihaknya telah memiliki informasi kerawanan bencana di tingkat desa atau kelurahan.
Informasi tersebut dapat diakses pada Katalog Desa Rawan Bencana, sedangkan pada konteks risiko, pemerintah daerah maupun masyarakat dapat melihat pada laman atau aplikasi inaRISK.
Mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi basah, pihaknya meminta adanya persiapan dini terkait sumber daya manusia, logistik, peralatan, dan persiapan fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19.
Apa itu Fenomena La Nina?
Dilansir dari situs National Ocean Service pada Senin, 1 November 2021, La Nina berasal dari bahasa Spanyol yang berarti gadis kecil. La Nina sering disebut juga El Viejo, anti-El Niño, or Kejadian Dingin.
La Nina memiliki dampak yang berlawanan dari El Nino, dimana pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal.
Sedangkan, fenomena La Nina memiliki hembusan angin yang lebih tinggi dari biasanya, dimana kehangatan air didorong ke arah Asia.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebutkan bila La Nina mempengaruhi sirkulasi udara dunia yang mengakibatkan udara lembab mengalir lebih kuat dari Samudra Pasifik ke arah Indonesia.