Pilpres 2024

Fahri Hamzah: Prabowo-Puan Duet Bimbang, Sulit Terwujud di Pilpres 2024

Sampai saat ini, PDI Perjuangan masih bimbang menentukan siapa sosok yang akan dijagokan.

Editor: Bambang Wiyono
kolase
Prabowo Subianto dan Puan Maharani 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Spekulasi munculnya duet Capres-Cawapres pada Pilpres 2024 terus bergulir. 

Meski Pilpres masih 2 tahun lagi, namun sejumlah tokoh sudah disebut-sebut bakal muncul di bursa Capres maupun Cawapres. 

Baru-baru ini ada relawan yang mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto dan Puan Maharani maju di Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengatakan, duet tersebut tidak akan terwujud.

Ia mengatakan bahwa sampai saat ini, PDI Perjuangan masih bimbang menentukan siapa sosok yang akan dijagokan.

Dilansir dari acara HOTROOM - Lobi-lobi Koalisi di Youtube metrotvnews, Jumat (5/11/2024), Fahri Hamzah mengurai pandangannya.

Kepada Hotman Paris selaku host, Fahri Hamzah mengatakan kalau PDIP masih dilema menentukan pilihan.

"PDIP juga galau, dia bisa menentukan sendiri tapi yang lain juga kan bisa punya calon yang menyebabkan PDIP tidak memutuskan siapa yang dia inginkan," kata Fahri Hamzan.

Apalagi dengan adanya konflik internal di dalam PDIP soal Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

"Kan selalu berkelahi partai ini, kalau kemauan survei sekarang kan misalnya Mas Ganjar dalam tanda petik mau memaksa PDIP, kalau kamu enggak milih saya kamu kalah di 2024," tandasnya.

"Sementara oleh sebagian pengurus partai, Ganjar dianggap tidak murni orang partai, dianggap berjarak dengan partai, kritiknya Mba Puan kan dia bilang kader PDIP itu kan bukan yang ramai di sosial media, tapi yang kerja untuk partai sebagai pertugas partai," lanjut Fahri Hamzah.

Kemudian Hotman Paris pun menanyakan peluang Prabowo-Puan maju di Pilpres 2024.

"Sudah hampir pasti enggak, PDIP bakal mencalonkan Prabowo dan Puan?" tanya Hotman Paris.

"Enggak bakalan," kata Fahri Hamzah.

Pernyataan itu kemudian dipertegas lagi oleh Hotman Paris.

"Enggak bakalan kenapa?" tanya Hotman Paris.

"Enggak ada yang pasti. Dia menyebut orang, tapi di ujung nanti kan dia lihat pasar politik," kata Fahri Hamzah menjelaskan.

Kemudian ia juga menyinggung soal mahar politik yang biasanya terjadi di detik-detik terakhir jelang pencalonan.

"Apalagi, mohon maaf ini kan yang harus saya buka lagi karena menyangkut banyak soal, yaitu logika pembiayaan. Siapa bilang logika pembiayaan di ujung tidak main, ngawur itu," jelasnya.

"Ya mahar, dan ancaman bahwa kita tidak ada biaya. Kita belum mengatur pembiayaan politik secara baik, sehingga logika keuangan ini justru muncul di akhir," tambahnya.

Ia bahkan menyinggung soal pencalonan Prabowo-Sandiaga pada tahun 2019 lalu.

"Seperti Bang Jansen bilang, tiga hari sebelum jadwal KPU tiba-tiba Sandiaga dateng, kita gak tahu itu dari mana dan tiba-tiba itu diputuskan. Tapi kalau di antara partai politik bisikannya 'ya dia yang sanggup bayar'," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah relawan yang mengatasnamakan Poros Prabowo-Puan menggelar deklarasi dukungan untuk Prabowo Subianto dan Puan Maharani maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Deklarator Poros Prabowo-Puan, Andianto mengatakan hal mendasar yang menjadi alasan pihaknya menggelar deklarasi dukungan ini karena tingginya elektabilitas Prabowo Subianto di beberapa lembaga survei.

"Diantara tokoh bangsa dan tokoh politik yang muncul dan memiliki elektabilitas tinggi adalah sosok Bapak Jenderal Prabowo Subianto," kata Andianto dalam memberikan sambutan deklarasi di Kawasan Matraman, Jakarta Timur, Rabu (3/11/2021).

Tak hanya itu, kata Andianto, sosok Prabowo yang merupakan pimpinan partai politik dinilai memiliki visi yang besar dalam membangun bangsa sebagai calon presiden (Capres) mendatang.

Lebih lanjut, posisi Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin juga dinilai telah membangun aspek pertahanan bangsa menjadi lebih baik.

"Beliau cukup sukses dalam bekerja untuk membangun pertahanan bangsa, dengan memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) termasuk Pembentukan Komponen Cadangan (Komcad) dan juga dari aspek kekuatan teknologi (Cyber War) tanpa menguras APBN," katanya.

Sedangkan untuk sosok yang diyakini dapat mendampingi Prabowo dalam Pilpres mendatang, kata Andianto yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dari PDIP.

Hal ini didasari karena putri dari mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu dinilai sudah memiliki jam terbang yang matang di dunia politik Indonesia sekaligus merupakan politisi dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P).

"Politisi perempuan ini sangat berpengalaman, Puan Maharani saat ini sedang menjabat sebagai Ketua DPR RI, beliau merupakan cucu dari tokoh pendiri bangsa Indonesia yaitu Bapak Ir Soekarno, Presiden Pertama RI," ucapnya.

Tak hanya itu, Puan diyakini akan menjadi generasi penerus dari sosok the faunding father dalam melanjutkan cita-cita bangsa.

"Atas dasar latar belakang tersebut, maka kami terpanggil untuk menghimpun dan menyatukan visi, misi dan tekad untuk tampil dan bergerak bersama dalam mengambil bagian untuk mendorong agar terwujudnya kedua tokoh bangsa tersebut," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Sebut PDIP Galau Tentukan Pilihan, Ini Komentar Pedas Fahri Hamzah Soal Duet Prabowo-Puan: Bimbang !, 

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved