Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KELANJUTAN Kasus Subang: Danu Jelaskan Kronologi Ini, Mengaku Drop Setelah Diperiksa Secara Maraton

KELANJUTAN Kasus Subang: Danu Jelaskan Kronologi Ini, Mengaku Drop Setelah Diperiksa Secara Maraton

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Jabar
Muhamad Ramdanu alias Danu (21) saat memberikan keterangan kepada Tribunjabar.id, Kamis (4/11/2021). 

TRIBUN-BALI.COM - Muhammad Ramdanu (21) alias Danu diperiksa secara maraton oleh kepolisian.

Saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu mengaku kondisinya saat ini sedang drop.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa orang tuanya, terutama ibunya bernama Ida (58) dalam kondisi kurang baik.

Selama seminggu terakhir ia lima kali diperiksa polisi.

Ini terkait sejumlah hasil penyelidikan polisi di lokasi perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.

"Iya cape sih dipanggil terus cuman harus gimana lagi, sekarang juga cape sama pusing terus ga enak badan," ucap Danu kepada Tribun Jabar di Subang, Jumat (5/11/2021).

"Mamah juga sama, sebetulnya kemarin pas ikut dipanggil sama polisi kondisinya lagi sakit," katanya.

Seperti diketahui, Danu sedang menjadi sorotan publik dalam kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: UPDATE TERKINI Kasus Subang: Danu Beberkan Alasan Terobos TKP, Ada Amanat Keluarga untuk Lakukan Ini

Danu adalah keponakan dari Tuti yang sebelumnya namanya diperbincangkan publik lantaran menerobos garis polisi di TKP serta membersihkan bak mandi.

Beredar kabar jika sidik jari Danu ada di mana-mana di TKP ditemukannya jasad Tuti dan Amalia).

Ini karena sehari setelah kejadian atau tanggal 19 Agustus 2021, Danu dibawa masuk ke TKP menerobos garis polisi.

Kamis (4/11/2021) kemarin, Tribunjabar berkesempatan mewawancarai Danu secara langsung.

Danu pun mengungkap kronologi ia menerobos garis polisi serta membersihkan bak mandi.

Ia mengatakan, sekira pukul 12.00 WIB pada tanggal 19 Agustus 2021, ia berangkat ke depan TKP yang tak lain rumah kedua korban perampasan nyawa.

Danu datang ke TKP karena disuruh oleh keluarga korban untuk menjaganya.

"Siang sekira jam 12an waktu itu saya ke TKP disuruh sama keluarga untuk jagain TKP," ucap Danu kepada Tribun Jabar.

Di TKP, ia pun berdiam di SMA Negeri Jalancagak tepat di depan TKP.

Namun, saat itu ia melihat seseorang berdiam diri di TKP.

Tanpa pikir panjang ia pun mendatangi orang tersebut.

"Nah terus saya melihat orang itu diem di TKP, langsung saya samperin karena saya udah dapet amanat dari keluarga buat ngejaga di TKP," katanya.

Setelah mendatangi orang tersebut, Danu mengira bahwa orang tersebut adalah anggota kepolisian.

Danu langsung disuruh untuk memasuki TKP dan diminta juga untuk membersihkan bak mandi yang berada di TKP.

"Saya ngeliatnya itu bapaknya datang ke TKP, terus saya disuruh masuk yang bukakan pintunya juga sama bapak itu dan si bapak megang kunci rumah," katanya.

Suasana lokasi kejadian pembunuhan ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021).
Suasana lokasi kejadian pembunuhan ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Menurut Danu, di saat itu ia tidak sendiri di depan SMA Negeri Jalancagak tersebut.

Ia bersama dengan kepala sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Saya di sana enggak sendiri ada temen-temen dari Yayasan termasuk kepala sekolah juga ada di situ di SMA Negeri Jalancagak cuman yang nyamperin hanya saya," katanya.

Baca juga: UPDATE Terbaru Kasus Subang: Hal-hal Janggal, Kesalahan Fatal, hingga Danu Didesak Jadi Tersangka

Sebelumnya, nama oknum bantuan polisi (Banpol) juga menjadi nama yang disorot seperti halnya Danu.

Dari informasi yang didapatkan, oknum banpol tersebut berinisial U dan kabarnya sering berada di Polsek Jalancagak.

Banpol berinisial U tersebut kabarnya sering dimintai pertolongan perihal membantu membersihkan Mapolsek Jalancagak.

Dapat diketahui, sosok banpol sendiri turut meramaikan kasus dari perampasan nyawa ibu dan anak di Subang tersebut.

Pasalnya, dalam pernyataan Danu sebelumnya, ia menerobos garis polisi yang terpasang di TKP serta membersihkan bak mandi diminta oleh oknum dari banpol itu sendiri.

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari oknum banpol tersebut yang namanya mulai tercuat dalam kasus Subang.

Apakah Sosok Banpol Bakal Diperiksa?

Sementara itu, pihak kuasa hukum Danu juga sampai dengan saat ini masih menunggu serta mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian perihal oknum banpol yang menyuruh kliennya tersebut.

"Terkait banpolnya sudah diperiksa apa belum, kami tidak tahu, ya, kami serahkan semuanya kepada penyidik," ucap Achmad Taufan kuasa hukum Danu saat ditanya wartawan, Kamis (4/11/2021).

Keberadaan sosok banpol ini pun belum diketahui. Apakah sudah diperiksa polisi atau belum masih menjadi tanda tanya.

Jika apakah dia termasuk dicari polisi karena juga saksi kunci, hal ini belum dapat dipastikan.

Diketahui, sudah berjalan 79 hari kasus kematian dari Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu masih juga belum terungkap siapa pelakunya.

Sejauh ini, pihak kepolisian sudah memeriksa 54 saksi agar dapat petunjuk dari kasus yang sudah menjadi sorotan publik tersebut.

(TribunJabar.id/Dwiky Maulana Vellayati)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Diperiksa Marathon Oleh Pihak Kepolisian, Danu; Cape Sama Pusing dan Danu Blak-blakan Mengenai U, Kronologi dan Sebut Banyak Saksi yang Lihat Datangi TKP Kasus Subang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved