Berita Nasional
Netizen Indonesia Dibuat Geger Dengan Postingan Adidas yang Sebut Wayang Kulit Berasal dari Malaysia
Perusahaan Olahraga asal Jerman, Adidas membuat geger masyarakat Indonesia, setelah mengklaim Wayang Kulit berasal dari Malaysia.
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM – Perusahaan Olahraga asal Jerman, Adidas membuat geger masyarakat Indonesia, setelah mengklaim Wayang Kulit berasal dari Malaysia.
Unggahan tersebut pun dibuat oleh akun Instagram resmi milik Adidas Singapura @adidassg.
Pada unggahan tersebut memperlihatkan pihaknya yang tengah mempromosikan koleksi Ultraboost City Pack milik dirinya.
Baca juga: Adidas Luncurkan Predator Freak, Sepatu Revolusioner dan Teknologi Demonskin, Ini Harganya
Baca juga: Mencicipi Hottang Cokelat Full Mozarella dan Cokelat Batangan di Warung Bunda Hottang Denpasar
Baca juga: Saldo Kartu Prakerja Akan Hangus Pada 30 November 2021, Simak Cara Membeli Pelatihan
Unggahan promosinya tersebut diunggah pada Selasa, 9 November 2021 kemarin.
Namun, hingga Selasa, 16 November 2021, netizen Indonesia telihat memenuhi kolom komentar dari Instagram tersebut.
Perlu diketahui bahwa sepatu tersebut merupakan bagian dari representatif setiap negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
“Rayakan warisan budaya Malaysia melalui mata @JAEMYC (desainer Adidas) dalam (produk) #UltraBoost DNA City Pack kami selanjutnya,” tulis Adidas dikutip Tribun-Bali.com dari Kompas.TV pada Selasa, 16 November 2021.
“Desain ini memberi penghormatan untuk Wayang Kulit, bagian signifikan dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan meleburkan elemen-elemen Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam sebuah pendekatan “lawas-ketemu-baru” dalam UltraBOOST DNA,” lanjutnya.
Namun, unggah tersebut telah disunting sehingga menyebutkan bila Wayang Kulit merupakan warisan original dari Indonesia dan menjadi inspirasi desain tersebut.
Baca juga: Adidas Luncurkan Predator Freak, Sepatu Revolusioner dan Teknologi Demonskin, Ini Harganya
Sontak unggahan ini pun menuai respons yang umumnya negatif dari warganet Indonesia.
Warganet memprotes Adidas sekaligus menekankan bahwa wayang kulit merupakan warisan budaya Indonesia.
Sejumlah warganet meminta Adidas memeriksa kembali informasi yang disampaikannya serta mempertegas argumen dengan emoji api.
Tuai Protes dari Indonesia
Pantauan Tribun-Bali.com dari media sosial Instagram, salah satu influencer, sekaligus sneakerhead asal Indonesia Isser James pun memberikan komentarnya.
Dilansir Tribun-Bali.com dari unggahnya pada Selasa, 16 November 2021 memperlihatkan bila Isser mengungkapkan kekesalannya.
“Gimana caranya perusahaan skala gede dan represntative nya kayak @adidassg bikin sebuah kolaborasi dan bisa-bisa nya mereka ngajak artist yang kredibilitas nya gak jelas sampe istilah kasar nya perlu maling dan nge claim budaya asli Indonesia "Wayang Kulit" biar bisa eksis,” tulis @isser.whitey.james.
“Pertanyaan terbesar nya dari gue adalah? Apa mereka ga ngerti segitunya or nggak research? Good Job @adidassg dengan mudah mereka cuma ganti caption, dan sesimple bikin statement bahwa artist malay itu akan disuruh nge design ulang ckckck,” sambungnya.
Permintaan Maaf Adidas Singapura
Akibat permasalah ini, Adidas Singapura meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan.
Pada Senin, 15 November 2021, pihak perusahaan mengunggah permintaan maafnya lewat Instagram Story yang dikutip Tribun-Bali.com pada Selasa, 16 November 2021.
Baca juga: Viral Fenomena Waterspout di Perairan Buleleng Bali, Pusaran Angin Kencang di Laut, BMKG: Hati-hati
"Halo Semuanya,
Terimakasih telah menghubungi kami. Sementara Wayang Kulit merupakan bagian signifikan dari warisan budaya Malaysia, kami harus menggaris bawahi bila hal tersebut merupakan orisinil dari Indonesia pada unggahan kami sebelumnya.
Kami dengan tulus meminta maaf atas segala pelanggaran yang tidak disengaja yang mungkin telah dilakukan, dan sekarang telah mengubah postingan kami.
Ketika bekerja dengan seniman untuk membuat warisan budaya Malaysia dan Negara Asia Tenggara lainnya, kami dengan rendah hati terinspirasi dari warisan budaya di negara ASEAN.
Untuk menghilangkan keraguan, baik perusahaan maupun seniman itu sendiri atas tindak mengklaim seni budaya dari Indonesia.
Kami berterima kasih sekali lagi atas dukungan terhadap Perusahaan dan Kreator yang berkolaborasi bersama kami untuk merayakan keunikan budaya kami sekaligus sebagai identitas kita," tulisnya.
Wayang Kulit
Dilansir Tribun-Bali.com dari situs resmi UNESCO pada Selasa, 16 November 2021, Wayang Kulit telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusian pada 2003.
Menurut tulisan UNESCO di situsnya, wayang merupakan seni budaya yang wayangnya rumit dan gaya musiknya yang kompleks, bentuk cerita kuno ini berasal dari pulau Jawa di Indonesia.
Selama sepuluh abad wayang berkembang di istana kerajaan Jawa dan Bali serta di daerah pedesaan.
Wayang telah menyebar ke pulau-pulau lain (Lombok, Madura, Sumatera dan Kalimantan) dimana berbagai gaya pertunjukan lokal dan iringan musik telah berkembang.
Walaupun boneka tangan yang dibuat dengan hati-hati ini bervariasi dalam ukuran, bentuk dan gaya, ada dua jenis utama yang berlaku: wayang kayu tiga dimensi (wayang klitik atau golèk) dan wayang kulit datar (wayang kulit) yang diproyeksikan di depan layar yang dinyalakan dari belakang.
Kedua jenis ini dicirikan oleh kostum, fitur wajah dan bagian tubuh yang diartikulasikan.
Baca juga: Membuat Wayang Karton Sejak Tahun 1970-an, Ketut Geria Beryadnya dengan Wayang di Bali
Dalang master (dalang) memanipulasi lengan putar dengan tongkat ramping yang melekat pada wayang.
Penyanyi dan musisi memainkan melodi yang rumit pada instrumen perunggu dan drum gamelan.
(*)