Persib

Robert Alberts Siap Bawa Persib Bandung Sudahi Kutukan Lawan Persija & Ini Peta Kekuatan Kedua Tim

Duel penuh gengsi dengan tensi tinggi bakal tersaji di Stadion Solo, Manahan, antara Persib Bandung melawan Persij Jakarta, Sabtu 20 November 2021.

Editor: Ady Sucipto
twitter@Persib
Skuad Persib Bandung tampak berdoa sebelum kick off laga. Kini, Genderang Perang Ditabuh Robert Alberts, Trio Maut Persib Bandung Ini Siap Diturunkan di Liga 1 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG – Duel penuh gengsi dengan tensi tinggi bakal tersaji di Stadion Solo, Manahan, antara Persib Bandung melawan Persij Jakarta, Sabtu 20 November 2021.

Menyambut laga pembuka seri ketiga Liga 1 2021/2022 atau pertandingan keduabelas, Maung Bandung dibayangi catatan buruk saat duel lawan Persija Jakarta di Stadion Manahan.

Dapat disebut Stadion Manahan kurang bersahabat untuk keberuntungan Persib Bandung saat bertanding lawan Persija Jakarta.

Maung Bandung bukan saja tak pernah menang, namun skuat Robert Alberts juga mengalami hal yang tak menyenangkan alias apes.

Baca juga: Ini Perbandingan Kekuatan Persib Bandung dengan Persija Jakarta: Kiper, Lini Tengah Kunci & Striker

Baca juga: Klasemen dan Update Jadwal Liga 1 2021/2022 Hari Ini: Bali United dan Arema FC

Pada Liga 1 2017, Persib mengalami nasib sial lantaran gelandang andalannya, Kim Jeffrey Kurniawan, harus ditandu keluar pada menit ke-23.

Dia mendapat tekel brutal dari pemain Persija Rudi Widodo hingga membuat Kim terkapar karena patah tulang fibula kaki kiri.

Kesialan Persib ternyata tidak berhenti sampai di situ. Pada menit ke-28, Ezechiel N Douassel sukses memenangkan duel bola atas hingga mampu menggetarkan jaring gawang Persija yang dikawal oleh Andritany Ardhiyasa.

Namun, wasit yang memimpin jalannya laga tak mengesahkan gol tersebut. Padahal dalam tayangan ulang, bola sudah sangat jelas masuk ke gawang Persija.

Akhirnya, Persija sukses memenangkan pertandingan dengan skor 1-0 melalui gol yang diciptakan oleh Bruno Lopes pada menit ke-77.

Di pertandingan itu juga, wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga pada menit ke-83. Hal ini menyusul protes keras Persib terhadap kartu merah yang diterima Vladimir Vujovic.

Harapan untuk bisa melepas kutukan itu datang pada final Piala Menpora, leg kedua, 25 April 2021.

Saat itu, Persib diwajibkan menang karena pada leg pertama takluk dari Persija dengan skor 0-2.

Bukannya menang, Persib secara tragis justru kalah dari Persija dengan skor 1-2. Kartu merah Bayu M Fiqri pada awal-awal pertandingan pun menambah penderitaan Persib saat itu.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persib Vs Persija, Nick Sebut 7 Gol ke Gawang Persib Bandung Terlalu Banyak

Baca juga: Update Hasil dan Klasemen Liga 1 2021: Bhayangkara FC Kalah dari Persita, Kans Persib Kian Terbuka

Namun hal yang paling menyakitkan adalah Persija sukses mempecundangi Persib sekaligus mengangkat piala di hadapan para pemain Pangeran Biru.

Kendati hanya turnamen pramusim, kekalahan ini juga memicu kekecewaan bobotoh karena pertandingan ini menyangkut harga diri.

Dengan demikian, total sudah tiga kali pertemuan antara Persib dan Persija di Stadion Manahan.

Dari tiga pertemuan itu, Persib hanya mampu meraih hasil imbang pada ISC 2016, sementara sisanya menderita kekalahan.

Pelatih Persib, Robert Alberts, tidak terlalu tertarik dengan catatan-catatan buruk yang diraih timnya ketika berlaga menghadapi Persija di Stadion Manahan.

Daftar 25 Pemain Persib Bandung Untuk Seri Ketiga Liga 1, 2 Pemain Utama Tak Masuk Daftar
Daftar 25 Pemain Persib Bandung Untuk Seri Ketiga Liga 1, 2 Pemain Utama Tak Masuk Daftar (Istimewa/Persib)

Sebab ketika itu, khususnya sebelum Piala Menpora, Robert bukan bagian dari tim Persib.

"Kami menghormati Persija sebagai tim dan klub. Kami bertanding melawan mereka di lapangan, akan ada 22 pemain yang bertarung demi harga diri timnya," ujar Robert, Kamis (18/11/2021).

"Dan misi kami di hari Sabtu untuk memenangi pertandingan. Faktor lain, yang mana saya tidak terlibat di sana maka tidak akan kami pikirkan dan bukan tugas kami."

"Tugas kami memainkan sepak bola dengan baik dan menghadapi Persija dalam pertandingan yang bagus."

Di luar faktor nonteknis itu, Persib di atas kertas lebih unggul dari Persija. Pada seri kedua lalu misalnya, Persib menyapu bersih lima pertandingan dengan kemenangan.

Sebaliknya, Persija harus tertatih-tatih di seri kedua karena hanya mampu memetik satu kemenangan, dua imbang, dan dua kali kekalahan.

Menilik dari posisi klasemen, Persib saat ini bertengger di posisi kedua dengan nilai 25. Status tak terkalahkan juga masih dipegang oleh Persib.

Persija sejauh ini masih berkutat di papan tengah. Marko Simic dan kawan-kawan duduk di posisi kesembilan dengan 15 poin.

Namun, walaupun lebih diunggulkan dalam pertandingan nanti, Robert menilai Persija merupakan tim yang tetap berbahaya. Bagi dia, Persija tetap bisa menampilkan permainan yang bagus dan solid.

"Mereka hanya agak tidak beruntung, tapi tetap tim yang bagus. Saya menaruh hormat kepada mereka, pemain mengenal satu sama lain dengan baik."

"Jadi kami tahu ini akan menjadi laga top, seperti setiap laga lainnya di liga," katanya.

Pada laga nanti, mantan arsitek tim PSM Makassar ini menilai pertandingan bakal sulit untuk diprediksi.

Sebab laga dengan intensitas sebesar ini bukan hanya membutuhkan kondisi fisik prima dan taktik yang tepat. Namun perlu mentalitas kuat agar bisa meraih kemenangan.

"Ini pastinya akan sulit diprediksi dan menatap Persija dengan sangat serius karena kami tahu kekuatannya, kami menaruh hormat pada mereka dan ini akan menjadi laga yang bagus dengan intensitas tinggi," ucapnya.

Manajemen Persib Beri Target Menang

Direktur Persib, Teddy Tjahjono, berharap Persib bisa meraih hasil maksimal. Apalagi pertandingan ini sangat penting bagi Persib untuk terus menempel ketat Bhayangkara FC di puncak klasemen.

"Kami pasti mengharapkan hasil yang maksimal dari seri 3 ini dengan berusaha mengumpulkan poin sebanyak mungkin," ujarnya.

Di pertandingan nanti, Teddy sangat berharap Febri Hariyadi dan kawan-kawan bisa memetik kemenangan.

Sebab partai ini bukan hanya sekadar tiga poin, namun ada gengsi dan harga diri yang dipertaruhkan.

Di partai kontra Macan Kemayoran, bukan hanya tiga poin saja yang diperebutkan. Namun ada adu gengsi di antara kedua tim untuk menjadi kesebelasan terbaik di Indonesia.

"Pertandingan melawan Persija adalah pertandingan klasik yang penuh gengsi."

"Kami sangat berharap diberi hasil yang maksimal di pertandingan pertama seri 3 ini melawan Persija. Mohon doa dan dukungannya," katanya.

Perbandingan kekuatan antarlini

Persib dan Persija sama-sama memiliki kiper dengan kualitas tim nasional.

Di Persib, ada nama Teja Paku Alam yang sudah bermain sebanyak enam kali. Dia mencatatkan tiga kali clean sheet dan hanya kemasukkan empat gol.

Di kubu Persija, Andritany sedang dalam sorotan dalam beberapa laga terakhir. Dia dinilai tidak tampil dalam performa yang cukup bagus sehingga cukup mudah kebobolan.

Andritany sejauh ini sudah bermain sebanyak tujuh kali. Dari tujuh laga itu, tak ada clean sheet yang bisa diraih. Bahkan dia sudah kebobolan 10 gol.

Lalu di lini belakang, Persib tanpa kehadiran Victor Igbonefo yang sedang bertugas bersama Timnas. Namun Persib masih memiliki Achmad Jufriyanto yang tak kalah berkualitas dibandingkan Victor.

Jupe, sapaan akrabnya, pun sempat dimainkan sebanyak lima kali.

Menurut catatan PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jupe telah melakukan dua kali tekel, 14 kali memotong umpan lawan atau intersepsi, dan sapuan bola sebanyak 18 kali.

Catatan ini masih berada di bawah Igbonefo yang jumlah pertandingannya lebih banyak dari Jupe. Igbonefo mencatatkan 6 kali tekel, 28 intersepsi, da 22 clearences.

Di pihak lain, Persija sampai sekarang masih mencari komposisi yang tepat di lini belakang. Yann Motta, Otavio Dutra, dan Maman Abdurrahman masih mencari bentuk permainan terbaiknya.

Dari 11 laga yang dijalani, Persija sudah kebobolan 12 gol. Artinya, jika dirata-rata, gawang Persija selalu kebobolan di setiap pertandingan.

Lini tengah bakal menjadi posisi yang dinantikan duelnya. Persib memiliki Mohammed Rashid dan Marc Klok. Sementara Persija dihuni oleh pemain senior Tony Sucipto dan Rohit Chand.

Secara statistik, duet Rashid dan Klok jelas lebih diunggulkan. Ketika disatukan, keduanya telah mencetak enam gol dan dua assist.

Di Persija, duet Tony dan Rohit belum mampu memberi dampak signifikan.

Tony belum mampu mencetak gol dan memberikan assist. Di sisi lain, Rohit sudah mencetak satu gol tanpa memberikan assist.

Pada posisi juru gedor, kedua kesebelasan sama-sama mengandalkan pemain asing. Wander Luiz di Persib dan Marko Simic di Persija. Kedua pemain ini sama-sama sangat diandalkan oleh Persib dan Persija untuk mencetak gol.

Keduanya juga sedang panas-panasnya untuk mencetak gol. Wander sejauh ini telah mencetak empat gol. Simic lebih unggul dari Wander dengan mencetak tujuh gol dari 11 pertandingan. (*)

Simak kabar Persib Bandung lainnya 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BERITA POPULER PERSIB: Robert akan Lawan Kutukan, Manajemen Targetkan Menang, Perbandingan Kekuatan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved