Tak Hanya Disiram Air Keras, Ibu Muda asal Arab juga Dianiaya hingga Tewas di Cianjur

Tak Hanya Disiram Air Keras, Ibu Muda asal Arab juga Dianiaya hingga Tewas di Cianjur

Istimewa via Tribun Jabar
Sarah Sesa MS semasa hidup. 

TRIBUN-BALI.COM - Penganiayaan ibu muda, Sarah Sesa MS (21) hingga tewas di Cianjur, Jawa Barat menjadi sorotan.

Hal itu dikarenakan korban mengalami penganiayaan hingga disiram dengan air keras oleh pelaku yang tak lain adalah suami korban berinisial AL (21).

Penyiksaan yang dialami Sarah pada Sabtu (20/11/2021) itu nyatanya diketahui oleh warga setempat.

Jadi orang pertama yang melihat kondisi Sarah pascadisiksa sang suami, Pak RW setempat mengurai kesaksian.

Baca juga: Putri Tentara Arab Dihabisi Suaminya di Cianjur, Janji Mobil dan Vila Tinggal Kenangan

Diwartakan sebelumnya, AL, seorang pria yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) tega menyiramkan air keras ke sang istri bernama Sarah.

Aksi keji itu dilakukan AL di rumah mereka di Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Perempuan berdarah Cianjur-Arab itu tewas dengan luka bakar akibat ulah AL.

Korban meninggal dunia saat akan dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin Bandung, Sabtu (20/11/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB.

SOSOK Sarah, Wanita Muda di Cianjur Korban Kekejian Suami, Tewas Disiram Air Keras Dituduh Selingkuh

Detik-detik Sarah Meregang Nyawa

Endang Sulaeman (57), Ketua RW setempat memberikan kesaksian usai menyaksikan penganiayaan yang dialami Sarah.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Endang masih mengingat jelas ketika ia pertama kali melihat kondisi Sarah yang sudah mengenaskan.

Pada Sabtu sekira pukul 01.30 WIB, Endang terbangun karena anaknya tiba-tiba histeris.

Hal itu lantaran anak Endang mendengar suara rintihan minta tolong dari Sarah.

"Anak saya membangunkan saya katanya ada suara perempuan minta tolong, suara pertama terdengar sayup," ujar Endang Sulaeman dilansir dari Tribun Jabar pada Senin (22/11/2021).

Saat itu, Endang mengira bahwa suara tersebut berasal dari tetangganya yang bertengkar.

Namun selang beberapa saat, Endang dikejutkan dengan suara minta tolong dari perempuan.

"Suara kedua sangat didengar jelas oleh anak saya, ia meyakinkan saya bahwa itu suara jelas minta tolong dari suara perempuan," kata Endang Sulaeman.

Tak tinggal diam, Endang pun langsung keluar rumah.

Baru melangkah ke ruang tamu, Endang mendengar tetangganya ada yang mengetuk pintu dan menghampir rumahnya.

Dengan nada panik, warga itu mengabarkan bahwa Sarah disiksa suaminya.

"Saya bergegas menghampiri rumah Sarah, di sana Sarah sudah berada di teras dengan kondisi yang mengenaskan," ujar Endang Sulaeman.

Tiba di teras rumah, Endang mendengar suara parau Sarah yang makin melemah.

Kepada Endang, Sarah berujar bahwa ia telah dianiaya oleh suaminya.

"Saat itu saya mendengar Sarah menjelaskan bahwa ia baru saja dianiaya suaminya, kepalanya dibenturkan, mulutnya dilakban dan tangannya diikat," kata Endang Sulaeman.

Melihat kondisi Sarah mengenaskan, Endang kembali terkejut saat tetangganya itu mengucapkan sesuatu.

Sambil merintih, Sarah ingin Ketua RW-nya itu mengambilkan handphone-nya yang berada di ruang tamu.

Mengingat kejadian itu, Endang baru menyadari bahwa ucapan tersebut adalah permintaan terakhir Sarah kepadanya.

Masuk ke rumah Sarah bersama Ketua RT, Endang tak menemukan handphone yang diminta Sarah sebelumnya.

Endang hanya melihat suasana ruang tamu sudah acak-acakan.

Endang kemudian keluar lagi dan menjelaskan kepada Sarah bahwa handphonenya tak berhasil ia temukan.

Saat itu, Endang mendengar Sarah mengerang kesakitan seraya menahan panas.

"Pertama datang pun saya langsung menutup tubuhnya dengan kain karena ia seperti kedinginan, setelah mendapat keterangan ia disiram air keras saya langsung berinisiatif mendatangi polisi dan menelepon ambulans desa," kata Endang Sulaeman.

Setengah berlari, Ketua RW mengambil motor dan tancap gas menuju kantor Polsek Cianjur.

15 menit kemudian, ambulans datang dan membawa Sarah ke rumah sakit.

"Datang kembali ke rumah setelah dari Polsek, saya melihat wajah Sarah sudah makin membengkak," imbuh Endang Sulaeman.

Suami Korban Ditangkap

Tega menyiram Sarah dengan air keras, AL sempat kabur. Namun aksi kaburnya AL segera diatasi pihak kepolisian.

AL berhasil ditangkap pihak kepolisian di Bandara Internasional Soekarno Hatta saat akan membeli tiket untuk pulang ke negara asalnya di timur tengah.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi langsung berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno Hatta.

"Menurut informasi AL akan naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Kami pun berkoordinasi dengan Polres Bandara Soetta untuk memblokir nomor paspornya, untuk mempermudah pendeteksian identitas dan mengamankan pelaku jika memang berada di kawasan bandara," kata AKP Septiawan Adi.

Pengantin baru disiram air keras oleh suami, sempat dirawat di RS (Istimewa/Muslim)
Setelah mendapat informasi dari Polres Cianjur, pihak Polres Bandara berhasil mendeteksi keberadaan AL saat hendak membeli tiket pesawat.

"Polres bandara langsung mengamankan pelaku dan anggota Polres Cianjur langsung merapat ke bandara untuk membawa pelaku ke Cianjur," ujar AKP Septiawan Adi.

Sarah Dikenal Baik Hati, Suaminya Posesif

Menurut Endang Sulaeman, Sarah adalah warga yang ramah serta dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.

"Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga saleha, pokonya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini," ujar Endang Sulaeman pada Minggu (21/11/2021) dilansir dari Tribun Jabar.

Endang mengatakan, ada perubahan sedikit setelah menikah dengan lelaki warga timur tengan berinsial AL.

Sebab, sang suami sedikit posesif.

Bahkan, Jika Sarah sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah meskipun hanya sekadar belanja ke warung dekat rumahnya.

"Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini," kata Endang Sulaeman.

Warga menyebut suami Sarah tak kurang baik dalam mengendarai motor.

Pasalnya setiap kali keluar rumah, Sarah yang selalu berada di depan.

Tak hanya itu, warga juga kerap kali menegur AL lantaran parkir mobil asal-asalan sehingga menghalangi jalan.

"Kalau parkir mobil sering menghalangi warga lain, beberapa kali warga sempat memanggil suaminya jika memarkir mobil menghalangi jalan warga," pungkas Endang Sulaeman.

Endang mengatakan, AL juga tak fasih berbahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Arab dan Inggris.

"Pernah ditegur warga sini yang bisa bahasa Inggris soal parkir kendaraannya, ia hanya mengangguk - angguk," ujar Endang Sulaeman.(*)

(Kolase Tribun Jabar)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved