Akmil Bantah Perwiranya Terlibat Cekcok "Anak Jenderal" di Bandara, Ada Brigjen Zamroni yang Lain
"Cekcok anak jenderal" di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (21/11/2021) itu menyeret nama Brigjen TNI Zamroni, mantan Dandim 0501 Jakarta Pusat.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kemunculan nama Brigjen TNI Zamroni dalam perkara cekcok wanita muda dengan ibu dari anggota DPR RI Arteria Dahlan di Bandara Soekarno Hatta, berbuntut panjang.
Akademi Militer (Akmil) mengklarifikasi salah satu perwira tinggi bernama Brigjen TNI Muhammad Zamroni terlibat cekcok "anak jenderal" yang videonya viral tersebut.
"Pada kejadian tersebut, Brigjen TNI Muhammad Zamroni, dan istri tidak terlibat dan tidak berada di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Kepala Penerangan Humas Akmil Letkol Arm Kukuh Dwi Antono dalam keterangan tertulis, Kamis (24/11/2021).
Diketahui, kasus cekcok yang terjadi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (21/11/2021) itu menyeret nama Brigjen TNI Zamroni, mantan Dandim 0501 Jakarta Pusat.
Nama itu muncul berdasarkan pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
Namun demikian, terdapat kesalahpahaman di tengah publik bahwa Brigjen TNI Zamroni yang terlibat dalam kasus ini adalah seorang perwira tinggi di Akmil.
Hingga saat ini belum ada penjelasan soal Brigjen TNI Zamroni yang dimaksud Prasetyo.
"Brigjen TNI Muhammad Zamroni, saat ini berdinas di Akademi Militer, Magelang sebagai Widya Iswara Bidang Teknik Akmil," kata Kukuh.
Sebagai informasi, ibunda Arteria dibentak seorang perempuan di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu.
Video peristiwa tersebut diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Menanggapi hal tersebut, Arteria Dahlan mengatakan tak ingin meributkan pertikaian yang menimpa ibunya itu.
Arteria sudah membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Laporannya sedang diproses di Polres Bandara Soekarno-Hatta.
"Biar kita tempuh jalur hukum saja," tutur Arteria, Senin.
Dalam perkembangannya, sosok wanita yang memaki-maki ibu Arteria Dahlan terkuak.
Wanita itu bernama Anggita Pasaribu alias Rindu.
Anggita Pasaribu yang mengaku anak jenderal TNI bintang 3, ternyata juga istri seorang perwira tinggi TNI bintang satu bernama Brigjen TNI Zamroni.
Fakta ini diungkapkan Prasetio Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga rekan Arteria Dahlan di PDIP.
Beberapa saat setelah perseteruan anak jenderal TNI bintang 3 dan ibu Arteria Dahlan terjadi, Brigjen TNI Zamroni langsung menghubungi Prasetio.
Dari komunikasi itu terungkap jika Brigjen TNI Zamroni pernah menjabat sebagai Dandim 0501/BS, Jakarta Pusat.
Terungkap juga bahwa kini Brigjen TNI Zamroni bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN).
Prasetio menceritakan, awalnya ia sempat ditelepon oleh Brigjen TNI Zamroni, Minggu (21/11/2021) petang.
"Saya cerita. Waktu hari Minggu kira-kira jam 18.30 WIB, saya nggak tahu nomor telepon siapa, tiba-tiba nelepon saya. Karena saya nggak punya beban di kehidupan saya, jadi saya angkat nomor telepon ini. 'Mas, saya Zamroni. Mantan Dandim Jakarta Pusat'," kata Prasetio di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/11/2021).
Prasetio awalnya menanyakan maksud dan tujuan jenderal bintang satu TNI itu meneleponnya.
Prasetio lalu dimintai tolong menjadi penengah dengan keluarga Arteria.
"(Saya bertanya) 'Eh, apa kabar, Mas? Sekarang di mana?'. 'Saya di BIN' katanya (Zamroni). 'Ada apa, kok tumben lu nelepon gua?', kata gua gitu," ujar Prasetio menirukan percakapannya dengan Zamroni.
Zamroni, kata Prasetio, kemudian meminta agar bisa berdamai dengan keluarga Arteria Dahlan.
Menirukan Zamroni, Prasetio mengatakan wanita yang mengaku anak jenderal itu hendak meminta maaf.
"'Mas, tolong dong inisiasi saya sama Arteria Dahlan'. Itu aja omongannya. 'Masalah apa?'. 'Ya, mungkin ada senggolan di atas pesawat dengan istri saya'. 'Terus apa maumu?', 'Saya mau permintaan maaf, damai lah'. Seperti itu," ucapnya.
Prasetio kembali menegaskan, dia tak membela siapa pun dalam kasus ini.
Bahkan, setelah menerima panggilan telepon dari Zamroni, Prasetio tak pernah menghubunginya lagi hingga akhirnya permasalahan itu berkembang ke pelaporan polisi.
"Saya nggak membekingin siapa-siapa, orang minta tolong kepada saya. Sebagai orang Timur harus saya tanyakan. Kalau nggak mau ditemukan, ya, sudah, buat apa saya repot-repot," tegasnya.
"Ya sudah saya tinggal, ternyata berkembang. Saya disebutkan namanya ya sudah, dipikir saya beking, saya nggak pernah beking, saya menolong orang. Menolong orang minta tolong, saya sampaikan dia nggak terima, ya sudah gitu aja," sambungnya.
Politikus PDIP itu tak tahu-menahu apakah wanita tersebut memang anak jendral bintang tiga.
Dia menyebut, komunikasi dengan pihak wanita hanya dilakukan dengan Zamroni.
"Saya nggak ngerti, saya nggak berkomunikasi dengan si perempuan itu. Komunikasi saya laki-laki itu, jenderal itu, Brigjen Zamroni dan nomor telepon di saya masih ada. Jadi saya nggak ada urusan," tegasnya.
Dari penelusuran diketahui, Zamroni yang dimaksud Prasetyo adalah Zamroni yang sempat menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0501/Jakarta Pusat medio 2016-2017.
Kemudian ia bertugas sebagai Asops Kasdam Jaya.
Setelah itu, Zamroni ditugaskan sebagai Kabagdukops pada Binda DKI Jakarta pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN pada Agustus 2019.
Saat ini masih menjabat sebagai Kapusdiklat BIN.
Berdasar wikipedia, ada 42 Komandan Kodim 0501/BS dalam kurun waktu Tahun 1956 sampai sekarang:
1. Kapten Inf. Hasan Slamet (1956—1961)
2. Kapten Inf. Yusman (1961—1962)
3. Kapten Inf. M. Naya Iskandar (1962)
4. Mayor Inf. Diponegoro (1962)
5. Letkol Inf. Sudjiman (1962—1967)
6. Letkol Inf. A. Fatah (1967—1971)
7. Letkol Inf. Moch. Syoekoer (1971—1973)
8. Letkol Inf. S. Darta (1973—1978)
9. Letkol Inf. Moch. Socheh (1978—1979)
10. Letkol Inf. Irnadi, SM.HK (1979—1981)
11. Letkol Inf. Abdul Munir (1981—1983)
12. Letkol Art. B. Pujiono (1983—1985)
13. Letkol Inf. Irtom Tabrani (1985—1987)
14. Letkol Kav. S. Windratmo (1987—1988)
15. Letkol Inf. Djamari Chaniago (1988—1990)
16. Letkol Art. Sudarsono (1990—1992)
17. Letkol Kav. Imam Basuki (1991—1994)
18. Letkol Inf. Koesnadi (1994—1995)
19. Letkol Inf. Jul Effendi Sjarief (1995—1996)
20. Letkol Inf. Moeldoko (1996—1998)
21. Letkol Inf. Widodo (1998—1999)
22. Letkol Art. Budi Rachmat (1999—2000)
23. Letkol Inf. Meris Wiryadi (2000)
24. Letkol Kav. Wahardono (2000—2002)
25. Letkol Kav. Okta Hendarji (2002—2003)
26. Letkol Inf. Achmad Yuliarto, S.Sos., M.A.P. (2003—2005)
27. Letkol Kav. Cahyono Cahya Angkasa, S.Ip. (2005)
28. Letkol Inf. Dr. Hipdizah, S.Adm., M.Si. (2005—2007)
29. Letkol Inf. Agus Rohman (2007—2008)
30. Letkol Czi. Diding Sutisna Sukarma (2008—2009)
31. Letkol Inf. Immanuel Ginting (2009—2010)
32. Letkol Inf. Zunan Muchdlori, S.Ip. (2010)
33. Letkol Inf. Husein Sagaf (2010—2011)
34. Letkol Kav. Agustinus Purboyo, S.Ip. (2011—2012)
35. Letkol Inf. Tarsono, S.Ip. (2012—2013)
36. Letkol Inf. Yudi Pranoto, S.H. (2013—2014)
37. Letkol Inf. Edwin Adrian Sumantha, S.H. (2014—2015)
38. Kolonel Inf. Martin Susilo Martopo Turnip, S.H. (2015—2016)[4]
39. Kolonel Inf. Moh. Zamroni (2016—2017)
40. Kolonel Inf. Edwin Adrian Sumantha, S.H. (2017—2018)
41. Kolonel Inf. Wahyu Yudhayana (2018—2020)
42. Kolonel Inf. Luqman Arief (2020—Sekarang)
Brigjen Muhammad Zamroni yang Tugas di Akmil
Brigadir Jenderal TNI Muhammad Zamroni SIP, lahir 15 Juli 1968 adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang sejak 2 Agustus 2021 mengemban amanat sebagai Widyaiswara bidang Nik Akmil.
M Zamroni merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1990 dan mahir dalam bidang Kavaleri. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kepala Staf Komando Daerah Militer II/Sriwijaya.
Riwayat Pendidikan Umum
SD (1981)
SMP (1984)
SMA (1987)
S-1 (1998)
Pendidikan Militer
Akmil (1990)
Susarcab Kavaleri (1991)
Suslapa-I Kavaleri (1998)
Suslapa-II Kavaleri (2000)
Seskoad (2004)
Sesko Australia (2006)
Lemhu RI (2016)
Pendidikan Kejuruan
Kursus Bahasa Inggris KIBI (1994)
Kursus Gumil (2004)
Kursus Danyon (2007)
Tanda Pangkat
Letnan Dua (26—07—1990)
Letnan Satu (01—04—1994)
Kapten (01—10—1996)
Mayor (01—10—2001)
Letnan Kolonel (01—10—2006)
Kolonel (04—09—2012)
Brigadir Jenderal TNI (27—03—2018)
Brigadir Jenderal TNI Muhammad Zamroni SIP tidak pernah menjabat sebagai Komandan Kodim 0501/BS Jakarta Pusat.
Riwayat Jabatan
Danton Yonkav 1/Kostrad (01—08—1990)
Pama Pussenkav (01—01—1991)
Danton Yonkav 1/Kostrad (01—15—1991)
Danton 3/13 Yonkav 1/Kostrad (01—01—1992)
Danton 2/13 Yonkav 1/Kostrad (01—02—1993)
Danton 1/12 Yonkav 1/Kostrad (01—02—1994)
Kapri Mkopad Yonkav 1/Kostrad (01—02—1996)
Kasi 2/Ops Yonkav 1/Kostrad (01—02—1997)
Danki Tank 13 Yonkav 1/Kostrad (01—12—1997)
Gumil Gol VI Depti Kstag Pusdikav (22—04—2000)
Pamen Kodam VI/Tanjungpura (Dik Seskoad) (01—08—2002)
Kasdim 0902/Tanjung Redeb Kodam VI/Tanjungpura (01—09—2002)
Ps. Kabaglitbangmat Pussenkav (04—11—2004)
Kabaglitbangmat Pussenkav (01—01—2006)
Kabaglitbang Sismet Pussenkav (01—06—2006)
Danyonkav 8/2 Kostrad (01—12—2007)
Padya 3/Tasuti Mspabanv Sops TNI (12—10—2009)
Pamen Setmilpres Kemsetneg (27—08—2012)
Ajudan Wapres RI Boediono (01—11—2012)
Danrem 052/Wijayakrama (02—10—2014)
Dirbinter Pusterad (30—03—2017)
Dankorsis Seskoad (13—06—2017)
Danrem 072/Pamungkas (04—01—2018)
Kasdam II/Sriwijaya (09—04—2020)
Widyaiswara bidang Nik Akmil (02—08—2021)
Tanda Jasa
Satya Lencana VIII Tahun
Satya Lencana XVI Tahun
Bintang Kartika Eka Paksi Naraya
Penugasan Luar Negeri
Malaysia (1993)
Australia (1996)
Australia (2005)
Australia (2006)
Selandia Baru (2006)
Hawai (2009)
Malaysia (2009)
Singapore (2010)
Thailand (2010)
Hawai (2011)
Philipina (2011)
Amerika Serikat/USA (2011)
Hawai (2011)
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul https://nasional.kompas.com/read/2021/11/24/13573051/akmil-bantah-perwiranya-terlibat-cekcok-ibunda-arteria-vs-anak-jenderal