Berita Nasional

Ini Penyebab Harga Minyak Goreng Masih Mahal di Indonesia

Adanya krisis energi di Uni Eropa, China, dan India menyebabkan negara-negara tersebut melakukan peralihan ke minyak nabati.

Editor: Noviana Windri
ist
minyak goreng 

TRIBUN-BALI.COM - Harga minyak goreng di Indonesia masih tinggi hingga akhir November 2021.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (25/11/2021), Kementerian Perdagangan (Kemendag) memprediksi harga minyak goreng akan terus naik sampai kuartal I-2022.

"Ini berpotensi terus bergerak, dan kita memprediksi sampai kuartal I-2022 pun masih meningkat terus karena termasuk sebagai komoditi supercycle harganya melonjak tajam," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan.

Lantas, apa yang menyebabkan harga minyak di Indonesia menjadi mahal? Penyebab harga minyak goreng masih mahal Oke melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (25/11/2021), menjelaskan terdapat beberapa penyebab harga minyak di Indonesia menjadi mahal.

1. Harga internasional yang naik cukup tajam

Baca juga: Promo JSM Indomaret TERBARU 26 November 2021, Minyak Goreng Bimoli Rp30.900, HIT Spray Rp22.900

Baca juga: PROMO Minyak Goreng Bimoli Rp 30.900 26-28 November 2021 di Indomaret, Superindo dan Hypermart

Oke mengatakan, kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam.

Kendati demikian, pasokan minyak goreng di masyarakat sejauh ini masih aman.

Kebutuhan minyak goreng nasional sebesar 5,06 juta ton per tahun, sedangkan produksinya bisa mencapai 8,02 juta ton.

Perlu diketahui, meskipun Indonesia adalah produsen crude palm oil (CPO) terbesar, namun kondisi di lapangan menunjukkan sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO.

"Dengan entitas bisnis yang berbeda, tentunya para produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri, yaitu harga lelang KPBN Dumai yang juga terkorelasi dengan harga pasar internasional. Akibatnya, apabila terjadi kenaikan harga CPO internasional, maka harga CPO di dalam negeri juga turut menyesuaikan harga internasional,” kata Oke.

2. Turunnya panen sawit pada semester kedua

Baca juga: BARU! PROMO JSM Superindo 26-28 November 2021: Durian Montong Disc 35%, Tropical Minyak Goreng Murah

Baca juga: Kemendag Prediksi Harga Minyak Goreng Akan Terus Naik Hingga Kuartal I-2022

Selain itu, faktor yang menyebabkan harga minyak di Indonesia mahal adalah turunnya panen sawit pada semester kedua.

Sehingga, kata dia, suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng,

3. Kenaikan permintaan CPO dan turunnya pasokan minyak sawit dunia

Penyebab lain yang menyebabkan naiknya harga minyak goreng yakni adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B 30.

Dia menjelaskan tren kenaikan harga CPO sudah terjadi sejak Mei 2020.

Hal itu juga juga disebabkan turunnya pasokan minyak sawit dunia seiring dengan turunnya produksi sawit Malaysia sebagai salah satu penghasil terbesar.

4. Rendahnya stok minyak nabati lainnya

Penyebab lainnya yakni rendahnya stok minyak nabati lainnya.

Baca juga: Kemendag Prediksi Harga Minyak Goreng Akan Terus Naik Hingga Kuartal I-2022

Baca juga: PROMO Superindo TERBARU 25-30 November 2021: Tebus Murah Minyak Goreng, Diapers Mamy Poko Diskon 40%

Adanya krisis energi di Uni Eropa, China, dan India menyebabkan negara-negara tersebut melakukan peralihan ke minyak nabati.

5. Gangguan logistik karena pandemi

Faktor lainnya, yaitu gangguan logistik selama pandemi Covid-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.

Oke mengatakan Kementerian Perdagangan terus berupaya menjaga pasokan dan harga minyak goreng di dalam negeri.

Hal itu dilakukan dengan meminta asosiasi dan produsen minyak goreng sawit untuk tetap memproduksi minyak goreng curah serta minyak goreng kemasan sederhana.

Itu dilakukan minimal hingga menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2022.

Oke mengatakan, harga CPO Dumai dilaporkan sebesar Rp 12.700 per liter atau naik 5,06 persen dibandingkan bulan lalu.

Berdasarkan pantauan Kemendag, harga minyak goreng per 12 November 2021 lalu tercatat sebesar Rp 16.500 per liter untuk minyak goreng curah.

Baca juga: PROMO Superindo TERBARU 25-30 November 2021: Tebus Murah Minyak Goreng, Diapers Mamy Poko Diskon 40%

Sementara itu Rp 16.800 per liter untuk minyak goreng kemasan sederhana dan Rp 18.300 per liter untuk minyak goreng kemasan premium.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul penyebab harga minyak goreng masih mahal

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved