Berita Denpasar
Patung Sang Kala Tri Semaya, Patung Pertama Kedux, Dipasang di Jembatan Gajah Mada Denpasar
Patung ini bertema Sang Kala Tri Semaya yang dibuat oleh seniman Denpasar, yakni Kedux Garage
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mulai Rabu 1 Desember 2021 akan ada pemandangan yang berbeda di jembatan Jalan Gajah Mada, Kota Denpasar, Bali.
Telah berdiri dengan gagah dua buah patung di kiri dan kanan jembatan.
Patung ini bertema Sang Kala Tri Semaya yang dibuat oleh seniman Denpasar, yakni Nyoman Gede Sentana Putra atau yang akrab disapa Kedux Garage.
Pemasangan patung ini dilaksanakan pada Selasa 30 November 2021 mulai pukul 22.30 Wita hingga Rabu 1 Desember 2021 pagi.
Baca juga: Sentuhan Artistik Kedux Garage, Sulap XSR 155 Jadi Skinny Clubstyle
Dalam proses pemasangannya, untuk satu patung membutuhkan waktu kurang lebih dua jam hingga patung bisa berdiri dengan sempurna.
Pembuat patung ini, Kedux menuturkan, pembuatan patung ini bermula dari permintaan pembuat desain Kumbasari yakni Ketut Siandana.
Kedux diminta untuk merespon jembatan Gajah Mada dengan patung.
“Jembatan ini kemudian saya anggap lalu lintas manusia, dan saya berpikir raksasa atau boma apa yang cocok,” katanya.
Setelah itu, ia pun memutuskan untuk membuat patung Sang Kala Tri Semaya.
Jumlah kala ini sebenarnya yakni 108, dan diambil dua dari 108 bentuk tersebut dan direalisasikan menjadi patung.
“Saya ambil yang bentuk fisik raksasanya mendekati anatomi manusia. Aksesorinya juga tidak pakai gelungan karena sesuai penempatannya. Beda dengan di pura kan ada gelungan,” tutur Kedux.
Kedux menambahkan, Sang Kala Tri Semaya ini merupakan kala yang turun ke dunia pada zaman Kaliyuga untuk menjaga manusia.
Dalam pembuatan dua patung ini, Kedux membutuhkan waktu selama tiga bulan.
Ia dibantu oleh beberapa rekannya untuk mengukir detail aksesoris patung dan dibuat di Kediri, Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali.
Baca juga: Jersey Baru Bali United Terinspirasi Baju Barong Bali, Launching Hadirkan Kedux & Trio Good Ponsel
Patung ini dibuat dengan paras cor dengan tinggi 3 meter, dan bobot satu patung 3.3 ton.
Sementara untuk lebar patung 120 cm dan tinggi pedestal atau alas patung 130 cm.
“Saya yang membuat bentuknya dan proporsi patung, sementara teman-teman membantu untuk membuat ukiran aksesorinya. Waktunya cukup mepet tiga bulan, kalau tidak dibantu tidak bisa cepat,” akunya.
Pembuatan patung ini pun mengalami beberapa kendala terkait pencarian bentuk boma atau raksasa.
Apalagi ini merupakan patung pertama yang dibuat oleh Kedux.
“Awalnya saya berpikir boma itu sederhana, tapi setelah saya buat, banyak hal yang harus dipelajari. Misal tangan kanan bawa senjata, kaki kiri yang naik,” katanya.
Selain itu, dirinya juga harus mencaritahu perbedaan style bom Kota Denpasar atau Bebadungan, Gianyar, tahun 1970-an hingga tahun 1940-an.
Sementara itu, untuk aksesoris atau pepayasan patung, idenya ia ambil dari Patung Catur Muka.
Selain itu, inspirasinya juga diambil dari beberapa patung yang ada di kawasan Jalan Gajah Mada seperti Pura Maospahit, maupun Grengceng.
“Karena ini satu kesatuan agar bentuknya matcing makanya saya acuannya ke Catur Muka lebih banyak dan ada beberapa patung lainnya di sekitaran Gajah Mada,” katanya.
Baca juga: Didesain Kedux Garage, Dua Patung Sang Kala Trisemaya Akan Hiasi Jalan Gajah Mada Denpasar
Pengerjaan patung ini baru selesai Senin, 29 November 2021 malam dan paginya langsung dibawa ke Denpasar.
Bagi Kedux, karakter Denpasar khususnya Bebadungan harus tetap dipertahankan dan diangkat agar tidak hilang.
“Bagaimana kita mempertahankan karakter dari karya nenek moyang kita. Jangan sampai semua bangunan menggunakan karakter luar,” katanya.
Oleh karena itu, dalam pembuatan patung ini ia berusaha menggunakan acuan style bebadungan.
Dirinya pun merasa sangat bangga karena diberikan kesempatan untuk merespon Jembatan Jalan Gajah Mada ini.
“Meskipun ini pengalaman pertama saya dalam membuat patung, tapi saya buat yang terbaik untuk Denpasar. Kalau ditunjuk lagi, siap gas,” katanya.
(*)